Martin, sebagaimana peran yang telah dimainkan Dr. Fahruddin Faiz, turut mengakrabkan filsafat ke telinga kita yang awam akan induk ilmu. Kefasihannya berfilsafat berhasil meruntuhkan tembok tebal yang selama ini mengurung ruang filsafat. Filsafat menjadi dekat ke semua kalangan. Filsafat tidak hanya menjadi privilese mahasiswa dan akademisi Fakultas Filsafat.
Fahruddin Faiz rutin menyelenggarakan “Ngaji Filsafat”, pun Martin berceramah singkat materi filsafat di chanel YouTube-nya. Kedua filsuf itu, saya andaikan lagi merintis keberadaan Republik Literasi di negeri ini. Keduanya mengangkat gagasan-gagasan besar para tokoh filsafat dari pelbagai belahan, Timur maupun Barat.
“Literasi merupakan kesediaan atau apresiasi terhadap cara atau kebudayaan orang lain. Kita membaca buku, menonton film, dan seterusnya itu menandakan sikap terbuka, merasakan dan mengerti ada yang lain di luar kita. Nah, sikap terbuka mengapresiasi keanekaragaman itulah spirit literasi.” Jelas Martin di sebuah diskusi online Aksi Literasi.
Syahdan, saya benar-benar takjub, dan wajib belajar kepada Martin, Martin Suryajaya lengkapnya. [Luk]