BARISAN.CO – Kasus kanker pada anak semakin meningkat. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat 400.000 anak usia 0 – 19 tahun terdiagnosis kanker setiap tahunnya.
Leukimia adalah jenis kanker terbanyak pada anak saat ini. Pengobatannya pun paling panjang bisa mencapai dua tahun lebih. Di Indonesia, leukimia juga berada di peringkat teratas. Dengan jumlah kasus 2.107 pada anak laki-laki dan 1.551 pada anak perempuan.
Sampai saat ini penyebab kanker pada anak belum diketahui pasti. Tapi kanker pada anak bisa diatasi dengan deteksi sedini mungkin. Di negara – negara maju, 80 persen anak dengan kanker dapat disembuhkan. Namun di negara berkembang hanya 20 persen saja.
“Di Indonesia, pasien yang masuk merupakan rujukan dengan komplikasi. Sudah telat sekali. Belum terkena efek pengobatan, kankernya saja sudah ke mana-mana,” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pediatri Internasional, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) pada acara Seminar Media Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tadi pagi (18/02).
Kanker anak bisa diobati dengan kemoterapi, bedah dan radioterapi. Jika dilakukan sejak awal bisa menaikkan angka kesembuhan kanker pada anak.
Ketua UKK Hematologi – Onkologi IDAI, Bambang Sudarmanto, Sp.A(K), MARS menjelaskan penyebab utama kematian kanker anak karena keterlambatan diganosis. Penyebab lainnya adalah hambatan akses fasilitas pelayanan kesehatan, putus obat, angka relaps atau kambuh yang tinggi dan efek samping obat-obatan.
Untuk itu deteksi dan penanganan kanker sejak awal bisa meningkatkan kualitas hidup penderita. Di sinilah peran orang tua diperlukan. Orang tua harus memiliki wawasan terkait kanker anak, sehingga bisa lebih waspada. Apalagi anak tidak bisa mengekspresikan rasa sakitnya.
“Penemuan dini adalah kunci utama sebelum masuk ke stadium yang lebih lanjut. Semakin dini ditemukan, semakin baik pengobatannya, kualitas hidupnya pun semakin baik. Jika ada kelainan, segera bawa ke orang yang tepat (dokter ahli),” ujar perwakilan Kementerian Kesehatan, Dr. Aldiran Neilwan Panca Putra, Sp.Ak.
Bambang menambahkan hal yang paling penting dilakukan ketika anak terdiganosa kanker adalah dukungan moral. Orang tua harus berinteraksi positif pada anak. “Anak butuh stimulasi dan komunikasi yang baik agar mereka tidak merasa sakit,” jelasnya.
Bambang juga mengingatkan pada orang tua untuk hati-hati terhadap makanan yang digoreng garing dan renyah, mengandung pengawet dan pewarna. Sebab makanan tersebut mengandung karsinogenik yakni zat yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker.[]