BARISAN.CO – Kabar baik datang dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyoal pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Sebagai pengerja proyek JIS, BUMD DKI Jakarta yang bergerak di konstruksi ini mengumumkan bakal memberdayakan sejumlah warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS untuk menjadi pekerja di sana.
Melalui Direktur Utamanya, Widi Amanasto, dikutip dari Kompas, dikatakan bahwa setidaknya sudah ada 135 Kepala Keluarga (KK) Kampung Bayam yang sudah mengikuti serangkaian seleksi dan dipastikan lolos sebagai pekerja bila JIS sudah beroperasi.
“Mereka kami seleksi lagi, ada beberapa sebagai pekerja operasional disini, (juga) sebagai tenaga sekuriti, teknisi, dan (tenaga) kebersihan,” terangnya.
Nantinya, kata Widi, pihak Jakpro akan membangunkan hunian bagi para calon pekerja tersebut berupa kampung susun yang letaknya berada di sekitar JIS.
“Kita (Jakpro) siapkan HPPO, yaitu Hunian Pekerja Pendukung Operasional,” jelasnya. “Nanti mereka akan (kami) kasih hunian di HPPO,” sambungnya.
Hunian tersebut dibangun dengan dengan luas yang dapat ditempati 1 keluarga. Sehingga, nantinya pekerja beserta keluarganya dapat menempati HPPO itu.
Sebagaimana mafhum, lahan JIS sebelum dibangun stadion adalah Kampung Bayam yang didiami 642 KK atau 1.612 jiwa. Mereka mau tak mau harus pindah karena pembangunan JIS.
Dalam proses pemindahannya, Jakpro memberikan 2 opsi kepada warga terdampak ini. “Mereka kita kasih tawaran, apakah anda mau kami kasih rumah susun atau mau pindah dengan uang pengganti,” terang Widi.
Dari pilihan itu, banyak dari warga tersebut yang enggan berpindah ke rumah susun, sehingga mereka secara sukarela berpindah ke tempat lain dengan uang pengganti yang diberikan oleh Jakpro.
Sebab itu, tak banyak dari warga Kampung Bayam, hanya 135 dari 642 KK yang kemudian mendaftar dan diterima sebagai pekerja JIS.
Sementara itu untuk penyelesaian ganti untung atau Resettlement Action Plan (RAP) sudah memasuki tahap air di 18 Agustus 2021 lalu. Dengan penyelesaian pembayaran kepada 642 KK. Namun memang, untuk pembangunan kampung deret bagi bagi warga yang tergusur belum juga rampung. Itu karenanya, menyitat dari Tirto, masih ada sekitar 74 KK yang menghuni selter milik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP).
Walhasil, sebagaimana umumnya warga Jakarta, banyak warga Kampung Bayam yang menantikan rampungnya pembangunan JIS. Maklum saja, stadion yang terletak di sebelah utara Jakarta ini digadang-gadang bakal menjadi stadion besar dan berkelas internasional. Rencananya, stadion ini bakal mampu menampung penonton hingga 82.000 orang.
Artinya, dibandingkan kapasitas San Siro, sebagai stadion terbesar Italia dengan daya tampung 80.018, maka lebih besar kapasitas JIS.
Tak lama lagi JIS akan segera selesai pembangunannya. Berdasarkan informasi Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta (Diskominfo), hingga 11 Desember, progres pembangunan JIS sudah mencapai 87%, sehingga masih tertinggal 13% lagi yang mesti segera dituntaskan.
Menurut rencana sebelumnya, mestinya di tanggal 11 Desember 2021 itu akan dilakukan soft launching JIS dengan menggelar pertandingan International Youth Championship (IYC) 2021. Sayangnya, perkembangan varian baru virus COVID-19 (Omicron) menyebabkan acara pertandingan tersebut menjadi gagal.
Namun, untungnya, antusiasme publik tak surut menantikan rampungnya pembangunan JIS. Sebab, seperti di awal, JIS dibangun tak hanya dengan kemegahannya, tetapi juga harapan manfaat yang besar di baliknya, salah satunya manfaat ekonomi. Di mana manfaat ekonomi itu mestinya menetes ke bawah dan dirasakan oleh masyarakat sekitar. [dmr]