Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Betapa Khadijah

Redaksi
×

Betapa Khadijah

Sebarkan artikel ini

Kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah bin Naufal, mengonfirmasi berita dari langit yang baru saja diterima suaminya. Dan, seusai mendengar penuturan Muhammad saw., Waraqah berkata, “Ini adalah Namus yang diturunkan Allah kepada Musa. Andaikan saja aku masih muda pada masa itu, andaikan saja aku masih hidup tatkala kaummu mengusirmu, aku akan membantumu secara sungguh-sungguh.”

Dari rumah Waraqah, keyakinan Khadijah membuncah bahwa suaminya benar-benar manusia pilihan Tuhan untuk membimbing manusia. Jelas, ia makin bangga, selain karena ia tertarik dengan kemuliaan akhlak beliau, bahwa Muhammad menjadi nabi dan rasul Allah.

Namun, keisengan untuk membuktikan soal kenabian suaminya tak kunjung padam. Suatu waktu, sebagaimana tutur Gus Baha, Khadijah berkata, “Ya Zauji, kalau temanmu Jibril datang, bilang ke aku!”

Saat Jibril benar-benar datang, Khadijah membuka penutup pahanya dan bertanya, “Sekarang, apakah engkau masih melihatnya?”

“Tidak, dia langsung pergi.” jawab Nabi saw.

Khadijah tersenyum, sesuai dokumen yang ia baca, sekira yang datang benar-benar malaikat pasti lari ketika melihat aurat perempuan. Khadijah percaya bahwa yang datang malaikat, bukan jin, atau bukan sekadar halusinasi suaminya. Tapi lebih dari segalanya, lanjut Gus Baha, Nabi Muhammad saw. tidak tahu bahwa sedang dites oleh istri beliau. Ah, betapa Khadijah!    

Ungaran, 21 April 2021