BARISAN.CO – Secara resmi, pemerintah pada Senin (10/5) telah menetapkan biaya sebesar Rp375.000 per dosis serta biaya pelayanan Rp 125.000 per penyuntikan untuk program vaksin Gotong Royong merek Sinopharm. Dengan demikian, total biaya yang dikeluarkan bagi peserta per suntikan sebanyak Rp500.000.
Kabar itu disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto di Kantor Presiden. Menurut Airlangga, pemerintah telah menyediakan 500.000 dosis vaksin Sinopharm. Angka itu merupakan bagian dari kontrak pengadaan 7,5 juta dosis vaksin asal China tersebut.
Airlangga menambahkan jika pemerintah juga mempersiapkan vaksin gotong royong lainnya yaitu merek Cansino. Dari merek Cansino, pemerintah menyiapkan 5 juta dosis vaksin.
Oleh karena itu, Airlangga berharap program vaksinasi gotong royong bisa berjalan segera pada bulan ini.
“Tentunya, vaksin gotong royong ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan nanti di akhir bulan Mei ini, kemudian ini juga sudah memperoleh sertifikasi baik dari Badan POM maupun dari MUI,” kata Airlangga.
Sebelumnya, baik Sinopharm maupun Cansino merupakan vaksin dari China. Pada uji tahap akhir, tingkat keefektifan Sinopharm sebesar 79 persen sedangkan Cansino memiliki tingkat efektif 65,7 persen dalam mencegah kasus bergejala.
Pada Jumat lalu (7/5/2021), organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinopharm. Namun, Sinopharm masih diragukan karena lonjakan kasus di salah satu negara di Afrika Bagian Timur setelah sekitar 60 persen dosis diberikan. [YSN]