Sebelum pertemuan resmi dengan Wali Kota, tim Biotechworks melakukan diskusi pendahuluan dengan Komunitas Pemerhati dan Praktisi Pengolahan Sampah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Diskusi digelar di Ndalem Poenakawan, bangunan bersejarah yang pernah difungsikan sebagai Balai Kota Yogyakarta.
Kegiatan berlangsung dalam dua sesi, yakni pada Sabtu (18/10/2025) dan Selasa (21/10/2025) pagi pukul 09.30–11.30 WIB.
Dalam diskusi ini, hadir para praktisi seperti Richard Kaunang, Onny Febriantono, Krisna, Edy “Tio” Setiono, Prima, dan Jatmiko, yang membahas tantangan dan peluang implementasi teknologi pengolahan sampah modern di tingkat lokal.
Perkenalan teknologi “Zero To Waste” di Yogyakarta merupakan bagian dari roadshow Biotechworks di Indonesia, setelah sebelumnya dimulai di Jakarta bekerja sama dengan KADIN Indonesia, beberapa pemerintah daerah sekitar Jakarta, serta Perumda Pasar Jaya.
“Setelah dari Yogyakarta, kami akan melanjutkan ke Kota Makassar, setelah sebelumnya juga menyiapkan proyek serupa di Kuala Lumpur dan Pulau Penang, Malaysia,” terang Salman.
Dengan hadirnya teknologi mutakhir dari Jepang dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, serta pelaku industri, Kota Yogyakarta diharapkan dapat segera memperoleh solusi berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi dalam mengatasi persoalan sampah.
“Kolaborasi lintas negara ini menunjukkan bahwa masalah sampah bukan lagi isu lokal, tapi isu global yang menuntut inovasi dan tanggung jawab bersama,” tutup Salman. []