Scroll untuk baca artikel
Berita

Salman Dianda Anwar: Jadwal Penerbangan Sulbar Seperti Puasa Daud, Hambat Pembangunan

×

Salman Dianda Anwar: Jadwal Penerbangan Sulbar Seperti Puasa Daud, Hambat Pembangunan

Sebarkan artikel ini
Salman Dianda Anwar
Salman Dianda Anwar

Jadwal penerbangan yang tidak menentu di Sulawesi Barat menjadi tantangan nyata dalam mendukung pembangunan dan efektivitas koordinasi antarwilayah.

BARISAN.CO – Jadwal penerbangan yang tidak menentu menjadi tantangan utama dalam mendukung pembangunan di Sulawesi Barat.

Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Daerah Kagama Sulbar, Salman Dianda Anwar masa bakti 2020 – 2025, dalam Musyawarah Daerah (Musda) II Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Sulbar yang berlangsung baru-baru ini.

“Jadwal pesawat ke Sulbar saat ini seperti puasa Daud – datang dan baliknya selang-seling. Ini tantangan nyata bagi pemerintah daerah dan berdampak langsung pada efektivitas koordinasi, termasuk dalam kunjungan investasi dan menjamu tamu penting yang akan berdampak pada kinerja pemerintahan,” ujar Salman.

Tetapi kami harus apresiasi langkah cepat dan taktis Bapsk Gubernur Subar, Dr. Suhardi Duka dan Wakil Gubernur, Mayjen (Purn) Salim S. Mengga yang menginisiasi kerjasama dengan pihak Lion Air Group dengan melibatkan Pihak Pemprov Sulsel terkait dengan keterisian minimal seat setiap keberangkatan pesawat sehingga “operational cost” bisa terlampaui.

“Ini juga tidak lepas dari pertumbuhan dan pergerakan ekonomi daerah”, lanjut Ketua Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Korwil Sulawesi ini.

Meski dihadapkan pada tantangan transportasi dan logistik, Musda II Kagama Sulbar tetap menghasilkan sejumlah keputusan strategis, terutama terkait arah pembangunan Sumber Daya Manusia Sulawesi Barat melaui pendidikan tinggi di wilayah tersebut.

Salah satu poin penting yang mengemuka adalah penguatan kerja sama Pemerintah Provinsi Sulbar dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya dalam program afirmasi bagi generasi muda Sulbar.

“Melalui komunikasi kami dengan Bapak Gubernur, Sulbar akan menyiapkan generasi unggul ke depan melalui program afirmasi. Jika 50 mahasiswa asal Sulbar bisa diterima melalui jalur afirmasi di UGM, maka kita akan lebih siap menghadapi masa depan yang kompetitif dan dapat meningkat indeks kualitas manusia kita,” imbuh Salman.

Gubernur Sulbar juga telah menyampaikan bahwa kebutuhan mendesak daerah saat ini adalah tenaga profesional di bidang teknologi informasi dan perencanaan. Karena itu, kerja sama diarahkan untuk mendukung program studi Teknologi Informasi di Fakultas Teknik UGM.

Targetnya, jika berhasil dijalankan, akan ada 250 talenta digital yang terkoneksi langsung dengan pemerintah daerah.

Selain itu, bidang pascasarjana juga menjadi fokus. Jika setiap tahun 20 orang dikirim untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana, maka dalam lima tahun ke depan akan ada 100 SDM berkualifikasi tinggi yang siap mewarnai pembangunan daerah, khususnya dalam bidang perencanaan kajian pembangunan regional.