“Agar usaha berjalan sukses, kita harus mampu memahami karakter generasi milenial yang sangat melekat dengan dunia teknologi informasi itu. Karena generasi milenial seperti anak muda umumnya. Tidak suka pada kemapanan, suka pada perubahan, inovatif, kreatif dan suka yang non konvensional.” Katanya.
Agar bisa dengan mudah diterima, Haedar Nashir menyampaikan agar pihak-pihak yang berkepentingan mau untuk menyelami alam pikiran milenial dan melibatkan mereka dalam berbagai usaha membumikan Pancasila.
“Misalnya dalam karya-karya yang populer di kalangan anak muda seperti buku, film atau video singkat, atau dialog langsung. Mungkin ini akan lebih mengena bagi mereka. Agar dunia milenial tidak kehilangan kompas kehidupan. Kita inilah yang harus menjadi suluh,” tuntasnya. [Dmr]