Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Diare Pada Anak dan Manfaat Zinc Bagi Tubuh

Redaksi
×

Diare Pada Anak dan Manfaat Zinc Bagi Tubuh

Sebarkan artikel ini

Diare masih menjadi angka kesakitan yang cukup tinggi di Indonesia dan bahkan dapat berlanjut menjadi kasus yang sangat berat. Oleh karenanya mari bunda belajar bersama mengenai diare, tanda dehidrasi dan pemberian zinc supaya kita dapat mencegah dari bahaya dehidrasi berat.

Berdasarkan paparan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat.

Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. Pada kasus yang ringan proses penyerapan belum terganggu, berbagai cairan yang diberikan kepadanya dapat mencegah dehidrasi. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam  penanganan diare pada anak.

Tanda dehidrasi yang dapat bunda amati contohnya, anak terlihat haus dan buang air kecil mulai berkurang. Mata terlihat agak cekung, kekenyalan kulit menurun, dan bibir kering.  Pada keadaan ini, anak harus diberikan cairan rehidrasi dibawah pengawsan tenaga medis, sehingga anak perlu dibawah ke rumah sakit. Oralit perlu diberikan sebanyak 15-20 ml/kgBB/jam dalam 3-4 jam pertama. Setelah tercapai rehidrasi, anak segera diberi makan dan minum. ASI diteruskan.

Tidak sembarang cairan atau minuman dapat kita berikan ke buah hati kita yang sedang diare. Pemberian minuman seperti cola, apple juice, dan minuman olah raga (sports drink) umumnya mengandung kadar karbohidrat dan osmolaritas yang tinggi.

Minuman tersebut dapat menyebabkan diare osmotik yang lebih berat disamping mengandung kadar Na yang rendah sehingga sering menyebabkan kekurangan garam natrium tubuh. Teh sebaiknya tidak digunakan sebagai cairan rehidrasi karena juga mengandung kadar garam Na yang rendah. Makanan tidak perlu dibatasi karena pemberian makanan akan mempercepat penyembuhan.

Yang tidak kalah penting adalah pemberian zinc (daging, ayam, tiram, lobster, kepiting, keju, oatmeal, kacang mete, dan sereal yang difortifikasi zinc) dapat mengurangi tingkat keparahan, mendukung pertumbuhan sel dan metabolisme, ,eningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare, membantu memperbaiki mukosa usus yang rusak.

dr. Pandih, Sp.A @kahayana ~ RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang