Scroll untuk baca artikel
Blog

Catatan Kelucuan di Negeri +62

Redaksi
×

Catatan Kelucuan di Negeri +62

Sebarkan artikel ini

Sepertinya ada yang kurang dalam dirinya bila sehari pun tak komentar tentang Anies. Kasus terbaru, si Poltak yang mengaku pengacara papan atas ini berkoar-koar lewat aku media sosialnya akan bongkar-bongkar kasus Anies setelah Oktober 2022. Artinya setelah Anies pensiun dari gubernur.

Orang dungu pun bertanya, lha kalau punya bukti dan cukup kenapa harus tunggu setelah Oktober. Apalagi jabatan gubernur tidak selevel Presiden gampang sekali prosesnya. Anies dipanggil dan diperiksa KPK saja mudah. Kenapa tidak sekarang saja kalau Ruhut punya bukti. Jangan-jangan setelah Anies pensiun nanti Ruhut sudah tak kader PDI Perjuangan lagi.

4. Kelucuan Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Medan Berdoa Agar APBN Kuat Memberikan Subsidi

Mungkin ini bukan doa tapi harapan biasa. Doa agar APBN masih kuat untuk tetap menyubsidi BBM khususnya pertalite sebenarnya itu bukan kehendak Tuhan. Ini sebenarnya adalah kehendak Presiden cum Pemerintah.

Pemerintah selalu menganggap subsidi sebagai beban. Seolah subsidi itu sebagai belas kasihan. Padahal dalam konstitusi negara itu harus memelihara orang miskin. Ini tugas mulia.

Soal APBN kuat menyubsidi atau tidak sebenarnya bukan urusan Tuhan itu adalah urusan manusia di dunia. Artinya Presiden itu memihak rakyat terutama rakyat kecil atau mementingkan interest lain apakah itu pencitraan atau kelompok oligarki.

Sebenarnya untuk membantu rakyat kecil, mereka tidak harus berdoa tetapi langsung bertindak dengan memberikan kebijakan yang prorakyat. Misalnya, hentikan dulu proyek mercusuar agar APBN bisa tetap berpihak pada rakyat kecil seperti menunda pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung dan membatalkan sementara pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dunia sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Sejumlah negara dalam kondisi terancam bangkrut mengikuti jejak Srilanka. Indikasinya sudah nyata, sejumlah kebutuhan pokok sudah merangkak naik. Dan anak-anak kost berteriak harga Indomie sudah naik harganya. Negara dalam kondisi bahaya.

Untuk sementara cukup empat kelucuan dulu. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tulis. Mungkin nanti saya sambung lagi.

Saya ingin menikmati dulu indahnya pemandangan jalur selatan terutama di daerah Bandung hingga Priangan Timur.

Para petani sibuk bercocok tanam padi dan sayuran tidak peduli dengan elite dan politikus di Jakarta yang masih saja pencitraan dan menyebar janji. Bagi mereka politikus seperti itu sepertinya tidak lucu sama sekali.

Kendati ada seorang menteri yang mencoba melucu bahwa harga-harga kebutuhan pokok termasuk sayuran naik juga yang nikmati petani. Harga naik, petani juga untung. Padahal itu cuma asumsi dan teori.

Sang menteri kemudian memamerkan minyak murah dengan merek MINYAKITA yang kemudian diplesetkan masyarakat menjadi MENYAKITKAN. Duh.

Depok – Ciamis, 12 Juli 2022