Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Catatan Kelucuan di Negeri +62

:: Yayat R Cipasang
12 Juli 2022
dalam Opini
Catatan Kelucuan di Negeri +62

ilustrasi: thomi/barisanco

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

LUCU. Sebuah kosakata yang bisa dimaknai berbeda dalam ranah politik. Politikus yang tidak menyejahterakan konstituennya dan presiden yang tidak berpihak kepada rakyat miskin juga bisa dikatakan lucu.

Lucu tidak harus membuat seseorang tersenyum atau tertawa. Karena segelintir oligarki yang bisa mengatur 270 juta penduduk Indonesia pun bisa dikatakan lucu.

Sebelum membahas lucu dan kelucuan ngelantur ke mana-mana saya akan membatasi kepada beberapa isu mutakhir yang menurut versi saya sangat lucu.

Anda bisa saja tidak setuju. Atau justru sebaliknya. Karena memang di Indonesia yang di kalangan netizen disebut Negeri +62 memang segalanya serasa serba absurd.

BACAJUGA

Menangkan Anies di Jateng, Sudirman Said Kumpulkan Relawan Pilgub Jateng 2018

Menangkan Anies di Jateng, Sudirman Said Kumpulkan Relawan Pilgub Jateng 2018

21 September 2023
Emak-emak di Jatim Siap Menangkan AMIN, Mumul: Ini Ikhtiar Perubahan ke Arah yang Lebih Baik

Emak-emak di Jatim Siap Menangkan AMIN, Mumul: Ini Ikhtiar Perubahan ke Arah yang Lebih Baik

21 September 2023

1. Lucunya Putusan MK dan Istilah Hukum yang Bikin Pusing Rakyat

Putusan MK yang dianggap lucu soal penolakan kembali gugatan atas ambang batas pencalonan presiden alias presidential treshold 20%. Sejumlah cerdik pandai menyebut ambang batas itu tidak konstitusional dan dianggap kedaluwarsa. Padahal penolakan kali ini melibatkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan partai politik peserta pemilu seperti Partai Bulan Bintang (PBB)?

DPD dianggap tidak memiliki legal standing. Tetapi anehnya PBB yang memiliki legal standing pun ditolak dengan istilah hukum yang seperti mantra seorang dukun, ‘open legal policy’. Sederhananya: gue gak berwenang itu urusan pembuat UU yaitu Pemerintah dan DPR.

Tapi mungkin bagi yang lain justru yang lebih lucu pernikahan antara Ketua MK Anwar Usman dan adiknya Presiden Jokowi, Idayati. Gara-gara wedding of the year ini maka MK pun diplesetkan menjadi Mahkamah Keluarga.

2. Kelucuan Nomor Sapi 024 Milik Gubernur Anies Baswedan

Pemilu 2024 masih jauh tapi politikus dan juga kader partai sepertinya sudah panas dingin. Dikompori pula sama analis politik yang biar suatu waktu diundang televisi biar tenar. Jadi angka pun sensitif seperti halnya pada Pemilu 2019 Jokowi paling alergi dengan angka 01 atau angka 1 karena itu adalah nomor milik Prabowo yang saat itu berseteru dalam pencapresan. Kalau sekarang sih mereka semakin lucu karena seperti sahabat yang tidak ada bandingannya.

Nah, soal yang membuat media gaduh adalah sapi 024 dalam acara kurban di Jakarta International Stadium (JIS). Sapi kurban bernomor 024 itu adalah milik Gubernur DKI Jakarta. Tapi sebagian publik bukan fokus pada sapi yang berbobot sekira satu ton tersebut melainkan pada nomor 024. Singkatnya Anies Presiden 2024 itu. Begitulah!

Sudah pasti yang paling sewot adalah kelompok musuh Anies di Jakarta seperti PDI Perjuangan. Sampai-sampai Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono memastikan sapi kurban bernomor 024 bermakna politis. Bahkan dia menuding JIS telah dijadikan panggung untuk Pilpres 2024.

Pun, Yunarto Wijaya, juragan poling yang saya pastikan tak mengerti tentang kurban dan maknanya, mengamininya hampir senada. Surveyor yang juga merangkap analis politik dan pendukung Presiden Jokowi ini menuding kurban telah dipolitisasi.

Tapi memang apakah pemilihan nomor itu kebetulan atau disengaja. Kalau pun disengaja, Anies sangat cerdas dalam memainkan semiotika. Jadi apapun penuh dengan makna sehingga membuat orang berpikir. Coba kalau saja sapi kurban Pak Jokowi diberi nomor 03, pasti akan mengandung makna dan akan jadi headline. Siapapun tak akan menyebut 03 sebagai angkot jurusan Depok-Parung Bingung.

3. Kelucuan si Poltak Ancam Anies

Ruhut Sitompul disebut kutu loncat dalam politik. Dulu baju kuning, kemudian biru dan kini jaket merah. Suaranya selalu lantang termasuk soal ancam potong kuping sendiri. Namun tidak jadi.

Nah, kalau sekarang dia lebih sering ancam Anies. Getol sekali komentar tentang Anies. Sempat harus berurusan dengan polisi karena dituding fitnah Anies dengan meme. Sempat ciut. Tapi belakangan kembali garang.

Sepertinya ada yang kurang dalam dirinya bila sehari pun tak komentar tentang Anies. Kasus terbaru, si Poltak yang mengaku pengacara papan atas ini berkoar-koar lewat aku media sosialnya akan bongkar-bongkar kasus Anies setelah Oktober 2022. Artinya setelah Anies pensiun dari gubernur.

Orang dungu pun bertanya, lha kalau punya bukti dan cukup kenapa harus tunggu setelah Oktober. Apalagi jabatan gubernur tidak selevel Presiden gampang sekali prosesnya. Anies dipanggil dan diperiksa KPK saja mudah. Kenapa tidak sekarang saja kalau Ruhut punya bukti. Jangan-jangan setelah Anies pensiun nanti Ruhut sudah tak kader PDI Perjuangan lagi.

4. Kelucuan Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Medan Berdoa Agar APBN Kuat Memberikan Subsidi

Mungkin ini bukan doa tapi harapan biasa. Doa agar APBN masih kuat untuk tetap menyubsidi BBM khususnya pertalite sebenarnya itu bukan kehendak Tuhan. Ini sebenarnya adalah kehendak Presiden cum Pemerintah.

Pemerintah selalu menganggap subsidi sebagai beban. Seolah subsidi itu sebagai belas kasihan. Padahal dalam konstitusi negara itu harus memelihara orang miskin. Ini tugas mulia.

Soal APBN kuat menyubsidi atau tidak sebenarnya bukan urusan Tuhan itu adalah urusan manusia di dunia. Artinya Presiden itu memihak rakyat terutama rakyat kecil atau mementingkan interest lain apakah itu pencitraan atau kelompok oligarki.

Sebenarnya untuk membantu rakyat kecil, mereka tidak harus berdoa tetapi langsung bertindak dengan memberikan kebijakan yang prorakyat. Misalnya, hentikan dulu proyek mercusuar agar APBN bisa tetap berpihak pada rakyat kecil seperti menunda pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung dan membatalkan sementara pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dunia sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Sejumlah negara dalam kondisi terancam bangkrut mengikuti jejak Srilanka. Indikasinya sudah nyata, sejumlah kebutuhan pokok sudah merangkak naik. Dan anak-anak kost berteriak harga Indomie sudah naik harganya. Negara dalam kondisi bahaya.

Untuk sementara cukup empat kelucuan dulu. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tulis. Mungkin nanti saya sambung lagi.

Saya ingin menikmati dulu indahnya pemandangan jalur selatan terutama di daerah Bandung hingga Priangan Timur.

Para petani sibuk bercocok tanam padi dan sayuran tidak peduli dengan elite dan politikus di Jakarta yang masih saja pencitraan dan menyebar janji. Bagi mereka politikus seperti itu sepertinya tidak lucu sama sekali.

Kendati ada seorang menteri yang mencoba melucu bahwa harga-harga kebutuhan pokok termasuk sayuran naik juga yang nikmati petani. Harga naik, petani juga untung. Padahal itu cuma asumsi dan teori.

Sang menteri kemudian memamerkan minyak murah dengan merek MINYAKITA yang kemudian diplesetkan masyarakat menjadi MENYAKITKAN. Duh.

Depok – Ciamis, 12 Juli 2022

Editor: Thomi Rifa'i
Topik: Anies BaswedanIbu Kota Negara (IKN)Poltak Ancam Aniespresidential tresholdPutusan MKSapi 024
Bagikan3Tweet2Send
Yayat R Cipasang

Yayat R Cipasang

Menulis buku Selebritis Ramai-ramai Bidik Senayan (Madia Publisher, 2009), DPR Salah Gaul (Change, 2014), Yanti B Sugarda: Ibu Polling Indonesia (Change, 2014), Menulis Itu Asyik (Diva Press, 2020) dan Selendang untuk Anies (Alinea Publishing, 2022).

POS LAINNYA

Apakah Keuntungan Itu
Opini

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang
Opini

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?
Opini

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
Berlomba Masuk Jurang
Opini

Berlomba Masuk Jurang

18 September 2023
Kereta Cepat, Kereta China dan Hari Kiamat
Opini

Kereta Cepat, Kereta China dan Hari Kiamat

18 September 2023
Melayu Sumbang Bahasa Persatuan, Kamu Sumbang Apa?
Opini

Melayu Sumbang Bahasa Persatuan, Kamu Sumbang Apa?

14 September 2023
Lainnya
Selanjutnya
Kronologi dan Sejumlah Kejanggalan Kasus Adu Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam Polri

Kronologi dan Sejumlah Kejanggalan Kasus Adu Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam Polri

Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim

Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim

TRANSLATE

TERBARU

Al-Quran Cina
Berita

Xi Jinping Susun Al-Quran Versi Cina, Gabungkan Ajaran Islam dengan Konfusianisme

:: Ananta Damarjati
22 September 2023

Penulisan Al-Quran versi Cina menuai penolakan lantaran dinilai mengurangi keutuhan Islam. BARISAN.CO – Cina di bawah Presiden Xi Jinping berencana...

Selengkapnya
Karhutla

Kepala BNPB Soal Maraknya Karhutla: Jangan Sampai Kita Kirim Asap ke Negara Tetangga

22 September 2023
AdaKami

‘Kami Akan Tindak Tegas Jika Terbukti Ada Pelanggaran’, Respons OJK Setelah Viral Kasus Pinjol AdaKami

22 September 2023
Ingin Meningkatkan Penjualan? Berusahalah Fast Response

Masyarakat Indonesia Gemar Belanja di Tanggal Kembar, Ini Datanya

21 September 2023
kitab maulid

6 Kitab Maulid Paling Populer, Dibaca Menyambut Hari Kelahiran Nabi Muhammad

21 September 2023
Ganjar azan

Penuhi Unsur Politik Identitas, KPPP Gelar Demo Soal Ganjar Muncul di Tayangan Azan

21 September 2023
Menangkan Anies di Jateng, Sudirman Said Kumpulkan Relawan Pilgub Jateng 2018

Menangkan Anies di Jateng, Sudirman Said Kumpulkan Relawan Pilgub Jateng 2018

21 September 2023
Lainnya

SOROTAN

Apakah Keuntungan Itu
Opini

Apakah Keuntungan Itu?

:: Suroto
21 September 2023

Apakah Keuntungan Itu

Selengkapnya
Oligarki yang Menagih Hutang

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
Berlomba Masuk Jurang

Berlomba Masuk Jurang

18 September 2023
Kereta Cepat, Kereta China dan Hari Kiamat

Kereta Cepat, Kereta China dan Hari Kiamat

18 September 2023
Melayu Sumbang Bahasa Persatuan, Kamu Sumbang Apa?

Melayu Sumbang Bahasa Persatuan, Kamu Sumbang Apa?

14 September 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang