Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Menyasar Pemilih Milenial

:: Fachmi Hidayat
16 Maret 2023
dalam Opini
Menyasar Pemilih Milenial
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

PEMILIH milenial pada pada Pemilu Serentak 2024 akan didominasi kaum milenial. Pada umumnya pemilih milenial adalah pengguna (user) media sosial (Medsos) kelas kakap dan kelas berat, alias pengguna yang berkecanduan (addicted user). Untuk itu, pendekatan terhadap pemilih pemilih harus banyak menyasar kepada kelompok ini. Agar harapan tersebut terwujud, perlu strategi, metode, media pendidikan pemilih dan sosialisasi Pemilu yang efektif.

Mengacu data dari hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), pada Pemilu Serentak 2024 bakal didominasi generasi Z yang berada di rentang usia 17-39 tahun. Jumlahnya antara 50 hingga 60 persen dari dari total pemilih. Jika jumlah total pemiih di Jakarta Selatan mencapai sekitar 1,7 juta, maka sekitar 500.000 hingga 600.000 merupakan pemilih milenial.

Selain jumlahnya  yang besar, karakteristik, atau perilaku memilih kaum milenial beragama. Ada yang aktif, partisipatif, kritis, cerdas, tertarik dengan isu-isu  politik dan kepemiluan, dan sebagainya. Tetapi tidak sedikit yang cuek, permisif, apatis, masa bodoh, altergi dengan informasi tentang kepemiluan, dan sebagainya, 

Ciri lain dari kaum milenial yang patut diperhatikan adalah kecanduan pada internet. Menurut penelitian Alvara Research Center, 34% responden dari generasi Z menjadi pencandu berat (addicted user) Medsos.  Rinciannya, sebanyak 20,9% menggunakan internet 7-10 jam sehari, 5,1% sebanyak 11-13 jam sehari, dan 8% mencapai di atas 13 jam sehari. Generasi milenial yang menjadi addicted user sebanyak 20,4%.

BACAJUGA

Rakorwil Sekber Relawan Anies Jabar Digelar, KPU Jawa Barat Beri Wejangan

Laode Basir: Sambut Pemilu dengan Gembira

23 Maret 2023
Sukses, Deklarasi DPD Anies Kabupaten Bekasi

Sukses, Deklarasi DPD Anies Kabupaten Bekasi

19 Maret 2023

Dari jumlah itu, sebanyak 13,7% menggunakan internet selama 7-10 jam sehari, 3% sebanyak 11-13 jam sehari, dan 3,7% yang lebih dari 13 jam sehari.  Sedangkan, generasi X yang masuk kategori addicted user sebanyak 12,1%. Secara rinci, 7,1% menggunakan internet selama 7-10 jam sehari, 2,4% sebanyak 11-13 jam sehari, dan 2,6% mencapai di atas 13 jam sehari.

Melalui aplikasi Medsos, seperti WA, Facebook, Instagram, Youtobe, Tiktok dan lain-lain, anak-anak muda ini mendapat pengetahuan dan informasi tentang kepemiluan yang demikian  beragam.  Ada yang benar ada juga yang tidak benar, atau positif dan negatif. Yang positif misalnya mengandung pesan mengikuti Pemilu, sedangkan yang negatif mengandung pesan untuk memboikot  Pemilu. Bahkan tidak sedikit informasi di Medsos tentang Pemilu mengandung adu domba, ujaran kebencian, permusuhan, fitnah, bohong (hoaks), dan sebagainya,

Demikian besarnya jumlah atau populasi pemilih dan beragamnya tipe atau karaktetistik  milenial, maka perlu strategi dan metode tertentu dalam melakukan pendidikan pemilih dan sosialisasi Pemilu. Terutama dengan  menggunakan multi media khususnya Medsos. Artinya sama dengan teknologi digital yang digunakan pada umumnya oleh kaum milenial. Istilah serangan dunia maya (virtual) dilawan juga dengan senjata sejenis. Sebab jika dunia maya dilawan dengan dunia non maya (teknologi konvensional), pasti tidak akan kena dan tepat sasaran.

Terkait dengan hal ini, jajaran KPU tidak boleh kalah cerdas, canggih, menarik dan atraktif dengan kaum milenial dalam visualisasi maupun konten-konten kreatifnya. Dan itu  bisa dilakukan karena KPU mempunyai sumber daya manusia dan terutama dana untuk membayar profesional dalam produksi tayangan multi media atau Medsos yang berkualitas. Sedangkan jajaran KPU sebagai pembuat materi atau pesan terkait dengan ajakan berpartisipasi aktif dalam Pemilu.

Selain melalui multi media dan Medsos, pendidikan pemilih dan sosialisasi Pemilu tetap harus dilakukan konvensional/manual. Karena metode ini juga masih sangat penting. Misalnya dengan pembuatan Alat Peraga Sosialisasi yang menarik dan atraktif, seperti spanduk, banner, brosur dan sebagainya.

Selain juga melalui sosialisasi tatap muka dengan mengunjungi kampus, sekolah, organisasi kemahasiswaan, kepemudaan, mall, pasar, tempat-tempat keramaian, dan sebagainya. Pola kolaborasi juga sangat baik dilakukan dengan berbagai pihak, misalnya Pemprov DKI Jakarta, Kepala Sekolah, Pimpinan Organisasi Kepemudaan, pemilik mall, pasar, dan sebagainya. [rif]

Topik: KPUPemilih MilenialPemilu 2024
Fachmi Hidayat

Fachmi Hidayat

Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Selatan.

POS LAINNYA

Melemahnya Gerakan Sipil
Opini

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

27 Maret 2023
Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial
Opini

Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

25 Maret 2023
pelarangan thrifting
Opini

Drama Pelarangan “Thrifting” Import

25 Maret 2023
Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’
Opini

Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

24 Maret 2023
Larangan ASN Buka Puasa Bersama
Opini

Larangan ASN Buka Puasa Bersama Tidak Konsisten dengan Narasi Pemulihan Ekonomi

24 Maret 2023
Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam
Opini

Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

22 Maret 2023
Lainnya
Selanjutnya
Nani Wijaya Tutup Usia Setelah Idap Demensia, Apa Itu?

Nani Wijaya Tutup Usia Setelah Idap Demensia, Apa Itu?

Etika Pejabat Publik dan Demoralisasi Birokrasi

Direktur PPPI: Seruan Tunda Bayar Pajak, Bukti Fiskal Negara Memburuk

TRANSLATE

TERBARU

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?
Sosial & Budaya

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?

:: Thomi Rifai
27 Maret 2023

BARISAN.CO - Mukena merupakan salah satu busana yang sudah lama dipakai oleh kaum hawa, terutama para muslim wanita di Indonesia...

Selengkapnya
putra nabi muhammad

Putra-Putri

27 Maret 2023
Melemahnya Gerakan Sipil

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

27 Maret 2023
Kisah Umar bin Khattab Membantak Malaikat Munkar Nakir

Kisah Umar bin Khattab Membentak Malaikat Munkar Nakir di Alam Kubur

27 Maret 2023
Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

26 Maret 2023
Lainnya

SOROTAN

Melemahnya Gerakan Sipil
Opini

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

:: Pril Huseno
27 Maret 2023

Melemahnya Gerakan Sipil

Selengkapnya
Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

25 Maret 2023
pelarangan thrifting

Drama Pelarangan “Thrifting” Import

25 Maret 2023
Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

24 Maret 2023
Larangan ASN Buka Puasa Bersama

Larangan ASN Buka Puasa Bersama Tidak Konsisten dengan Narasi Pemulihan Ekonomi

24 Maret 2023
Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

22 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang