BARISAN.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa masyarakat Jepang menaruh perhatian besar terhadap perkembangan Jakarta. Menurut orang-orang Jepang Jakarta adalah kota yang nyaman.
“Masyarakat Jepang menaruh perhatian amat besar pada perkembangan Jakarta. Hubungan panjang antar kedua bangsa terasa sekali selama di Tokyo. Jakarta menjadi salah satu perhatian utama mereka. Semua transformasi yang terjadi di kota ini menarik bagi mereka,” tulisnya dikutip dari Facebook @aniesbaswesan, Minggu (14/8/2022)/
Lebih lanjut Anies Baswedan menulis, The Sasakawa Peace Foundation menyelenggarakan tiga kali seminar tentang Jakarta. Dua kali di Tokyo dan satu di Hiroshima. Seminar pertama untuk kalangan akademisi dan jurnalis.
“Mereka yang memiliki riset dan kajian terkait Indonesia dan Asia Tenggara. Seminar kedua untuk kalangan bisnis dan masyarakat umum yang memiliki kegiatan usaha dan minat di Indonesia,” sambungnya.
Anies melanjutkan, seminar ketiga, Sasakawa bekerjasama dengan Universitas Hiroshima menyelenggarakan kuliah untuk kalangan mahasiswa. Hiroshima adalah kampung halaman Perdana Menteri Jepang sekarang, yaitu Fumio Kishida.
“Mereka selenggarakan di kota Hiroshima di bulan Agustus, sebagai bagian dari pengingat kejadian bom atom pertama di bulan Agustus 1945,” jelasnya.
Cerita orang Jepang tentang Jakarta
Seminar di Tokyo tersebut banyak mendapatkan komentar dari orang-orang Jepang tentang Kota Jakarta tahun 2021 dan 2022. Menurut orang-orang Jepang Jakarta adalah kota yang nyaman.
“Sepanjang seminar di Tokyo itu mendapatkan komentar dari orang-orang Jepang yang sempat ke Jakarta tahun 2021 dan 2022. Mereka menceritakan betapa nyamannya kini menggunakan kendaraan umum dan bisa menyusuri Jakarta dengan berjalan kaki. Bahkan ada yang menceritakan pengalamannya naik angkot di Jakarta. Sekarang terasa sangat nyaman,” terang Anies.
Menurut Anies, jika mereka cerita soal nyamannya naik MRT maka itu bukan sesuatu yang unik. Tapi jika ada orang Jepang cerita kenyamanan naik angkot dan bus umum, maka itu unik dan kita mendengarnya dengan rasa syukur.
Seminar di Tokyo, ada banyak topik yang dibahas selama seminar. Mulai dari soal transportasi, kesehatan, pendidikan, perekonomian, demokrasi, hingga masalah UMP.
“Mereka memang cukup detail dan telaten dalam memantau Jakarta dan Indonesia,” ujar Anies.
Komentar lain tentang Jakarta dari orang-orang Jepang yakni tentang Negara Jepang yang harus belajar dari Indonesia.
“Menariknya sebagian malah mengatakan Jepang harus belajar dari Indonesia soal kecepatan utk learning dan unlearning, utk lebih cepat dalam mengantisipasi perubahan,” tulis Anies.
Anies menjelaskan tukar pikiran yang terjadi selama seminar-seminar itu bukan semata-mata dari orang yang sedang mewakili Jakarta di hadapan Jepang. Tapi ini percakapan sebagai sesama warga dunia yang saling belajar dan berbagi pengalaman.
“Kita adalah sesama warga dunia dan sama-sama punya tanggung jawab utk menyiapkan masa depan lebih baik bagi generasi berikutnya,” pungkasnya.