Scroll untuk baca artikel
Blog

Cerita Tiga Pemimpin Dunia dan Takdir Anies Baswedan

Redaksi
×

Cerita Tiga Pemimpin Dunia dan Takdir Anies Baswedan

Sebarkan artikel ini

Kalaulah jam terbang Anies yang diragukan, seharusnya Jokowi juga harus ingat bahwa rekam jejaknya sebelum menjadi Capres juga tak lebih hebat, untuk tidak mengatakan dibawah jam terbang Anies.

Prestasi Jokowi tujuh tahun sebagai Wali Kota Solo dengan penduduk sekitar setengah juta pada tahun 2010, lima kecamatan, 51 kelurahan, dengan luas 44,1 kilometer persegi, bukanlah sesuatu yang amat luar biasa.

Ditambah dengan pengalamannya memimpin Jakarta selama 2 tahun, untuk kemudian maju sebagai Capres pada 2014 juga tak memberikan nilai lebih kepadanya untuk layak menyebut Anies tak cukup jam terbangnya sebagai Calon Presiden.

Siapapun yang membaca riwayat hidup Anies, berikut dengan prestasinya semenjak siswa sampai menjadi Gubenur DKI pasti akan tertawa ngakak mendengar narasi jam terbang versi Presiden Jokowi. Tanpa harus merunut capaian akademik yang didapatkannya, semua orang tahu kapasitas intelektualnya yang kadang tampak seperti “polymath”-cakupan luas.

Berbagai posisi, dari Rektor Paramadina, intelektual publik yang teruji integritasnya, Mendiknas, dan Gubenur DKI yang paling “dianiaya”, semua orang tahu siapa Anies yang sebenarnya.

Itu belum lagi dengan prediksi dan pengakuan lembaga internasional yang sangat imparsial baik sebelum dan selama menjadi Gubernur DKI. Mungkin Anies rendah jam terbangnya dibandingkan dengan banyak orang lain, tetapi tidak dengan orang yang memberinya label itu.

Penyakit Jin Ping, Putin, dan Trump memang menjalar ke Indonesia, namun wabah itu masih teratasi, paling kurang untuk saat ini. Walaupun hari ini Megawati dan Surya Paloh berbeda, kedua merekalah yang berjasa memberikan vaksin itu ke DPR-RI.

Kalau saja satu di antara mereka lalai atau terbawa arus, maka skor akhir sudah menjadi 3-1. Ibarat Omicron, kini gejala itu tampak lagi sangat kentara. Kali ini Paloh dan Megawati berbeda gerbong. Perjalanan menuju Pilpres masih panjang.

Semua pemain perlu booster, dan mungkin Paloh sepertinya sudah mendapatkannya. [Luk]