Scroll untuk baca artikel
Blog

Dana Pensiun dan Investasi Berkelanjutan: Peluangnya, Perkembangannya

Redaksi
×

Dana Pensiun dan Investasi Berkelanjutan: Peluangnya, Perkembangannya

Sebarkan artikel ini

Kecuali Iran yang pengelola aset Syariahnya tidak ada dalam daftar, terdapat 25 perusahaan pengelola aset dari Malaysia dan Arab Saudi yang terdaftar di antara 50 pengelola aset Syariah terbesar yang mewakili 50% dari jumlah pengelola aset Syariah di Tabel 3. Dengan 56 negara anggota OKI dan semakin banyak komunitas Muslim di negara non-anggota (yang berjumlah sekitar 1,8 miliar Muslim secara global), harus ada ruang besar untuk pertumbuhan industri manajemen aset.

Kedua, melihat Tabel 2, dana pensiun masih memainkan peran pinggiran dalam industri manajemen aset Syariah. Seiring dengan tumbuhnya kesadaran membangun dana pensiun kelembagaan Islam yang lebih kokoh di negara-negara Muslim, akan ada perubahan besar dalam industri ini. Ambil contoh Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2016 mengeluarkan peraturan terkait program pensiun berbasis Syariah.

Per Desember 2018, total dana pensiun di Indonesia mencapai sekitar US$57,9 miliar dengan badan jaminan sosial negara—BPJS Ketenagakerjaan—saja berkontribusi sekitar US$21,7 miliar. Sebagian besar dana pensiun masih dikelola konvensional sehingga banyak dana mereka saat ini masih diinvestasikan pada instrumen konvensional. Jika ada perubahan kecil dalam industri dana pensiun, katakanlah 5% dari total, itu akan menyumbang hampir US$3 miliar untuk dana Syariah. Itu akan menjadi 100% peningkatan dana Syariah saat ini.

Hal yang sama juga berlaku untuk Malaysia jika skema pensiun seperti Employees Provident Fund dengan sekitar US$206 miliar dalam AuM dan Dana Pensiun (KWAP) dengan US$34 miliar dalam AuM dapat meningkatkan proporsi Syariah mereka bertahap dari waktu ke waktu. Selain itu, jumlahnya akan jauh lebih signifikan jika negara-negara Muslim lainnya mulai membangun sistem program pensiun yang berkembang dengan baik.

Tabel 3: Fifteen (of 50) biggest manages of Islamic assest (2016) (US$ billion)
RankCompanyCountryTotal AuM (US$ million)
1NCB CapitalSaudi Arabia7,445.9
2Public MutualMalaysia7,232.1
3Jadwa Asset ManagementSaudi Arabia6,599.3
7Maybank Asset ManagementMalaysia2,953.6
9Absa CapitalSouth Africa2,086.3
12Franklin Templeton InvestmentsUS1,784.8
15Eastpsring InvestmentsSingapore1,367
17BNP Paribas Investment PartnersFrance1,321.2
22Al Rayan InvestmentQatar861.5
23Nomura Investment ManagementJapan854.6
24Aberdeen Asset ManagementUKUK 657.2
27NBAD Asset ManagementUAE418
31NBP Fullerton Asset ManagementPakistan331.4
32MarkazKuwait307.3
39Mandiri InvestasiIndonesia123.5

(Sumber data: asianinvestor.net)

Terakhir, peluang potensial lain untuk mengembangkan industri adalah ketika lembaga manajemen aset Islam atau lembaga konvensional yang mengelola aset Islam mengintegrasikan pendekatan sesuai Syariah dengan investasi berkelanjutan (atau “ESG Investing”—Environmental, Social, and Corporate Governance Investing).

Berdasarkan laporan McKinsey 2019, investasi berkelanjutan telah mengalami lonjakan drastis, mencapai US$30 triliun, meningkat 10 kali lipat sejak 2004.

Di AS saja, diperkirakan 26% dari total aset AS di bawah manajemen profesional dikelola menggunakan investasi yang berkelanjutan, bertanggung jawab, dan berdampak, menurut Report on US Sustainable, Responsible and Impact Investing tahun 2018. Investasi berkelanjutan ternyata kini sudah menjadi arus utama. Beberapa pengindeks seperti MSCI, Dow Jones, dan FTSE juga menyertakan investasi berkelanjutan.