Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Demokrasi Brutal Ala Jokowi, Ubedilah Badrun: Ada 5 Ciri

:: Redaksi Barisan.co
26 September 2021
dalam Terkini
Demokrasi Brutal Jokowi

Aktivis dan Pakar Politik Ubedilah Badrun

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Kelompok Belajar Anak Muda (KBAM-JATIM) menyelenggarakan diskusi online dalam program Visi Indonesia Baru yang tayang di kanal Youtube Brvos Radio Indonesia. Aktivis dan Dosen Politik Ubedilah Badrun mengatakan demokrasi brutal itu adalah satu rezim pemerintah yang bersembunyi di balik demokrasi prosedural.

“Jadi demokrasi hanya menjadi topeng dengan melakukan tindakan brutal pada rakyatnya dan menghalalkan segala cara demi kepentingan-kepentingan kekuasaan, sambungnya dalam diskusi online dengan tema Demokrasi Brutal Ala Jokowi, Sabtu (25/9/2021).

Menurut Ubedilah, jadi memang ada brutalisme di situ, suatu tindakan yang semena-mena, seenaknya sendiri.

“Ada lima ciri demokrasi brutal,” terangnya

BACAJUGA

korupsi dan kebudayaan

Demokrasi dalam Bingkai Kebudayaan

17 Mei 2022
Konsolidasi Nasional Rakyat Indonesia

Inilah 17 Keputusan Penting Hasil Konsolidasi Nasional Rakyat Indonesia (KNRI)

12 Mei 2022

Pertama, crito politica di bawah kendali penguasa. Baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif di bawah kendali kekuasaan yakni penguasa tunggal. Penguasa tunggal ini sesungguhnya tidak satu, dia bisa berkelompok, maupun berkoloni.

“Mereka sekongkol oligarki politik dan oligarki predator di bidang ekonomi dan mereka membeli politik baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif,” terangnya.

Pengantar Diskusi Online; Demokrasi Brutal Ala Jokowi ditengarai dalam satu bulan akhir-akhir ini, di bawah pemerintahan presiden Jokowi sering menggunakan Aparat Negara sebagai alat untuk merepresikan mahasiswa. September sebagai peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia, untuk itu kita sering melihat beragam agenda-agenda organisasi mahasiswa/pemuda, petani dan Buruh.

Selanjutnya dalam perjalanan pemerintahan rekayasa keputusan-keputusan dan hukum lalu teror-teror propaganda. Sistem semacam ini menggemakan satu propaganda yang diulang, dibolak-balik hingga tertanam dalam bahasa yang dikuasai; tunduklah pada keamanan hari ini maka keadilan masa depan menjadi milik Anda.

Ubedilah melanjutkan, Kedua,  senang sekali membuat aturan demi kepentingan kelompoknya. Yakni aturan-aturan yang melindungi kaum borjuasi, kaum oligarki dalam bisnis APBN maka KPK dilemahkan.

Ketiga, tidak peduli dengan kematian rakyat  meski dalam kategori pelanggaran berat hak asasi manusia. Pemerintah tidak responsif, dan tidak sensitif dengan derita rakyat. Seperti contohnya Kasus 2 kematian mahasiswa pada tahun 2019 di Kendari.

Keempat, senang membungkam aspirasi rakyat melalui berbagai cara. Pembungkaman demi pembungkaman terjadi.

Ubedilah mecontohkan, misalnya dalam soal mural saja takut, dicari pelukis atau pembuatnya diburu seperti penjahat. Itu dalam rangka membungkam agar kritik-kritik kritis dari rakyat dihentikan. Begitu juga kanal-kanal digital  yang membuat ruang publik digital, dengan menggunakan Undang-Undang ITE menjerat para pengkritik warga negara yang sadar politik untuk dijerat di pasal karet dalam UU ITE.

“Itulah cara-cara baru pembungkaman yang tafsirnya sesuai dengan tafsir kekuasaan. Itu terjadi pada rezim ini,” imbuhnya.

Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta ini melanjutkan, kelima, korupsi merajalela. Inilah demokrasi brutal, mereka sembunyi dengan wajah demokrasi prosedural. Misalnya sebanyak 82 persen kursi DPR dikuasai penguasa, makanya DPR hanya menjadi stempel pemerintah dan bisa seenaknya mengesahkan Undang-Undang , UU KPK, UU Minerba yang pro oligarki, UU Omnibus Law yang pro oligarki.

“Ini menunjukkan kebrutalan legislasi,” tegas Ubedilah. [Luk]

Editor: Lukni
Topik: DemokrasiPresiden Joko WidodoUbedilah Badrun
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

ekspor beras DKI Jakarta
Terkini

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022
Indikator Ekonomi

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya
Ekonomi

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022
Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit
Ekonomi

Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit

20 Mei 2022
ekspor minyak goreng
Terkini

Jokowi Putuskan Buka Ekspor Minyak Goreng Mulai 23 Mei 2022

19 Mei 2022
Belanja Negara (Rp Triliun), 2000-2022
Indikator Ekonomi

Belanja Negara (Rp Triliun), 2000-2022

19 Mei 2022
Lainnya
Selanjutnya
Alasan Kenapa Harus Baca Basmalah Sebelum Memulai Aktivitas

Alasan Kenapa Harus Baca Basmalah Sebelum Memulai Aktivitas

WHO/ILO: Tiap Tahun 1,9 Juta Orang Meninggal Dunia Akibat Pekerjaan

WHO/ILO: Tiap Tahun 1,9 Juta Orang Meninggal Dunia Akibat Pekerjaan

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

ekspor beras DKI Jakarta

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Kesusastraan jawa

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

20 Mei 2022
Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
berharaplah kepada allah

Berharaplah Kepada Allah, Hati Jadi Tenang

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022
Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit

Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit

20 Mei 2022

SOROTAN

Kasus Ruhut Sitompul
Opini

Kasus Ruhut, Waktu yang Tepat Rekonsiliasi

:: Yayat R Cipasang
16 Mei 2022

Kasus Ruhut Sitompul

Selengkapnya
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

11 Mei 2022
Ganjar Little Jokowi

Ganjar Little Jokowi, Untung atau Buntung?

8 Mei 2022
politik kadal gurun

Kisah Kecebong, Kampret dan Kadal Gurun

6 Mei 2022
Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

5 Mei 2022
Kesalehan Sosial dan Islamophobia

Jilbab, Kesalehan Sosial dan Islamophobia

1 Mei 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang