Selamat datang di Katanya VS Faktanya, rubrik yang merangkum kabar dusta dan berita hoaks paling viral dalam sepekan.
BARISAN.CO – Penyebaran informasi hoaks menimbulkan keresahan. Oleh karena itu, masyarakat perlu diingatkan agar memanfaatkan media sosial secara positif dan jangan mudah termakan isu tidak benar.
Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax (MIAH) Septiaji Eko Nugroho menghimbau media sosial dimanfaatkan untuk hal-hal yang sifatnya sinergis dan edukatif. Untuk itu, dirinya getol melakukan gerakan nasional anti hoaks ke seluruh Indonesia.
Menurutnya, gerakan ini lebih banyak gerakan moral untuk menyadarkan masyarakat tentang bagaimana medsos digunakan secara positif.
Kedua, mengajarkan dan mengajak masyarakat untuk memahami bahaya penyebaran hoaks dari sisi hukum, agama, kesusilaan, dan kesopanan.
Dalam sepekan ini, Barisanco telah merangkum hoaks yang viral di media sosial. Salah satu hoaks yang muncul dan menggegerkan adalah, klasik, yakni tentang nomor WhatsApp mengatasnamakan pejabat, dalam hal ini Wakil Bupati Pacitan Gagarin, S.Sos.
Ada juga hoaks video peristiwa gempa di Banten pada 14 Januari 2022. Dan tak kalah menghebohkan, munculnya kabar tentang guru yang hamili santri akan ditembak dalam jarak 5 meter tepat di bagian jantung.
Katanya: Ada Nomor WhatsApp Mengatasnamakan Wakil Bupati Pacitan Gagarin, S.Sos
Telah beredar sebuah akun WhatsApp yang mengatasnamakan Wakil Bupati Pacitan Gagarin dan melakukan komunikasi kepada beberapa pengguna WhatsApp salah satunya kepada akun WhatsApp bimbingan belajar di daerah Pacitan.
Faktanya: Akun WhatsApp dengan foto dan nama yang mengatasnamakan Wakil Bupati Pacitan Gagarin, S.Sos tersebut adalah palsu dan bukan merupakan akun yang dikelola oleh Wakil Bupati Pacitan.
Pada media sosial milik Gagarin, S.Sos diklarifikasi bahwa akun WhatsApp tersebut adalah akun palsu yang diduga akan melakukan penipuan.
Katanya: Video Peristiwa Gempa di Banten pada 14 Januari 2022
Kemarin, telah beredar sebuah unggahan video pada media sosial Facebook yang menampilkan jalan yang retak akibat gempa bumi. Video tersebut diklaim sebagai peristiwa gempa Banten yang terjadi pada 14 Januari 2022 kemarin.
Faktanya: Video yang diklaim sebagai peristiwa gempa Banten yang terjadi pada 14 Januari 2022 adalah salah. Dikutip dari cek fakta liputan6.com, video tersebut merupakan rekaman peristiwa gempa di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 silam.
Katanya: 13 Januari 2022, Guru yang Hamili Santri akan Ditembak dalam Jarak 5 Meter Tepat di Bagian Jantung
Belum lama ini media sosial digegerkan unggahan yang menyebutkan terdakwa pemerkosa terhadap 13 santriwati, Herry Wirawan, akan dihukum mati dengan cara ditembak dalam jarak 5 meter tepat di bagian jantung.
Kabar itu disertai narasi: “Akhirnya Tepat Hari Ini Guru Yang H4mili Santri Akan Ditemb4k Dalam Jarak 5 Meter Tepat Di Bagian Jantung”.
Faktanya: Dilansir dari turnbackhoax.id, klaim bahwa terdakwa pemerkosaan terhadap 13 santriwati, Herry Wirawan akan dihukum mati dengan cara ditembak dalam 15 meter tepat di bagian jantung pada Kamis, 13 Januari 2022 adalah tidak benar.
Terdakwa belum dihukum mati pada 13 Januari 2022. Herry Wirawan baru dituntut untuk dihukum mati oleh jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada 11 Januari 2022 dan vonisnya belum ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Bandung. [dmr]