Kesehatan

Diet Delusion: Yakin Dietnya Sehat Justru Keliru

Anatasia Wahyudi
×

Diet Delusion: Yakin Dietnya Sehat Justru Keliru

Sebarkan artikel ini
(Ilustrasi: allure.com)

Sebuah penelitian menemukan, kebanyakan orang mengalami diet delusion karena keliru menilai terhadap pola diet yang dijalani.

BARISAN.CO – Mengadopsi diet sehat dapat membantu mencegah penyakit kronis tertentu, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabeters. Serta, dapat juga mengurangi risiko terkena beberapa jenis kanker dan menjaga berat badan yang sehat.

Memperoleh energi dari nutrisi makanan yang kita makan juga membantu tubuh tetap sehat.

Namun, sebuah penelitian yang dipublikasi oleh Study Finds menemukan, hanya 15 persen orang dapat secara akurat mengetahui seberapa sehat pola makan mereka dan 85 persen lainnya keliru menilai pola makannya.

Studi sebelumnya menemukan, kesehatan yang dinilai oleh sendiri adalah prediktor dari kesehatan dan kematian yang buruk, tetapi hanya sedikit penelitian tentang kualitas diet yang dinilai oleh diri sendiri itu akurat atau tidak.

Mengingat hal itu, tim dari Layanan Penelitian Pertanian Departemen Pertanian AS memutuskan untuk melihat seberapa sehat diet mandiri yang sebenarnya. Studi tersebut menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS terhadap orang dewasa Amerika yang dilakukan setiap dua tahun sekali.

Para peserta diminta mengisi kuisioner diet 24 jam secara terperinci dan menilai dietnya dengan nilai istimewa, sangat baik, baik, sedang, atau buruk.

Peneliti juga menggunakan kuisioner food recall untuk menilai kualitas diet setiap peseta. Jenis makan yang diberi peringkat lebih sehat termasuk buah dan sayuran, biji-bijian, lemak sehat, produk susu rendah lemak, makanan laut, serta protein nabati. Sedangkan makanan yang kurang sehat termasuk biji-bijian olahan dan makan tinggi natrium, gula tambahan, atau lemak jenuh.

“Kami menemukan bahwa hanya sebagaian kecil orang dewasa AS yang dapat menilai kesehatan diet mereka dan yang menarik, sebagian besar menganggap dietnya buruk mampu menilai dietnya secara akurat. Selain itu, kebanyakan orang dewasa melebih-lebihkan kualitas makanannya, terkadang sampai tingkat yang substansial,” kata penulis utama dan epidemiologi penelitian Dr. Jessica Thomson.

Saat berada dalam pola pikir diet, orang lebih berfokus pada menjaga pola makan. Kebanyakan orang berusaha untuk diet sehat, sayangnya beberapa makanan justru cenderung kurang sehat. Tidak boleh bergantung pada pola pikir sendiri karena pengetahuan dan keterampilan diperlukan.

Misalnya saja, saat memutuskan untuk diet keto. Dianggap bisa menjaga berat badan, diet jenis ini justru bisa menyebabkan tekanan darah rendah, batu ginjal, sembelit, kekurangan nutrisi, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Keto juga tidak aman bahi mereka dengan kondisi yang memiliki masalah pankreas, hati, tiroid, dan kantong empedu.

Selain itu, melihat penelitian di atas, orang cenderung mengira mengonsumsi biji-bijian olahan sama dengan biji-bijian murni. Padahal, itu jelas berbeda. Diet delusion seperti ini bisa mengakibatkan tubuh menjadi tidak sehat.

Oleh karena itu, sebaikanya mengikuti saran pakar nutrisi untuk mengetahui kebutuhan tubuh yang seimbang dan menjaganya agar tetap bugar dan sehat. [rif]