Kesehatan

Bahaya Minyak Jelantah dan Pemanfaatan untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Alfin Hidayat
×

Bahaya Minyak Jelantah dan Pemanfaatan untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Sebarkan artikel ini
minyak jelantah
Ilustrasi foto: Pexels.com/minyak jelantah

BARISAN.CO – Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan untuk menggoreng yang umumnya dari minyak goreng. Disebut juga dengan limbah minyak yang berasal dari minyak goreng berasal dari kelapa sawit, minyak sayur maupun minyak zaitun.

Limbah minyak goreng bayak diproduksi di kalangan rumah tangga, selain itu juga warung makan, restoran maupun industri makan. Acapkali minyak jelantah digunakan berulang kali, terlebih lagi bagi penjual makanan seperti gorengan.

Tentu tujuan penggunaan ulang ini untuk menekan biaya produksi, sebab harga minyak memang tergolong mahal. Namun jika terus digunakan secara berulang-ulang akan menimbulkan efek negatif, terutama bagi kesehatan.

Menurut penelitian dalam The Jurnal of Nutrition (2005) menyampaikan bahwa minyak sawit mengadung 45,5% asam lemak jenuh dan 54,1% lemak tak jenuh. Akibar reaksi penggorengan, hidrolisasi dan oksidari mengakibatkan meningkatnya lemak jenuh.

Sehingga bahaya minyak jelantah pada kesehatan tubuh, seperti obesitas, meningkatnya riziko kanker, infeksi bakteri

Penggunaan berulang minyak jelantah dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan karsinogen yang dapat merugikan kesehatan manusia jika tidak diproses dengan benar.

Selain itu bahaya minyak jelantah, jika dibuang secara sembarangan, seperti menuangkan langsung ke saluran air atau tanah, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Minyak yang masuk ke dalam sistem perairan dapat membahayakan organisme air, menghambat penetrasi sinar matahari, dan merusak ekosistem perairan.

Oleh karena itu, pengelolaan dan daur ulang minyak jelantah menjadi isu penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Terlebih lagi minumnya pengetahuan tentang pemanfaatan minyak jelantah oleh masyarakat membuat melimpahnya limbah minyak jelantah. Minyak jelantah yang seharusnya bisa dimanfaatkan menjadi berbagai bahan yang berguna bagi kebutuhan masyarakat namun tidak terpakai.

Salah satu solusi yang telah diterapkan untuk mengatasi masalah limbah minyak jelantah adalah dengan mendaur ulangnya menjadi bahan bakar biodiesel.

Daur ulang minyak jelantah menjadi biodiesel tidak hanya mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan.

Pengembangan teknologi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya daur ulang minyak jelantah menjadi biodiesel dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Selain membuat biodiesel, juga dapat manfaatkan untuk bahan pembuatan sabun. Pembuatan sabun dari minyak jelantah bisa menjadi cara yang kreatif untuk mendaur ulang limbah dapur dan menciptakan produk yang berguna.

Minyak jelantah juga dapat dijadikan bahan baku dalam pembuatan lilin. Proses pengolahan sederhana dapat menghasilkan lilin yang ramah lingkungan, terutama jika dipadukan dengan bahan lain seperti lebahwax atau soyawax.

Selain untuk sabun, minyak jelantah yang telah dimurnikan dapat digunakan dalam industri kosmetik sebagai bahan dalam pembuatan produk-produk seperti losion atau krim

Jadi kita harus tetap waspada dalam penggunaan berulang minyak jelantah bagi kesehatan. Perlu juga alternatif pemanfaatan limbah dari minyak jelantah, maka sayangi lingkungan dan tubuh kita.***