Diskusi KAHMI Jateng membahas postur APBN 2026 yang menjadi anggaran pertama hasil Pemilu 2024. Forum ini menghadirkan ekonom Awalil Rizky untuk mengulas efektivitas APBN dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
BARISAN.CO – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Tengah akan menggelar diskusi publik bertajuk “Postur APBN 2026: Akankah Optimal Menjalankan Fungsi dan Mensejahterakan Rakyat?” pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Acara ini akan berlangsung di Ruang Garuda, Hotel Muria, Jalan Dr. Cipto No. 73, Kota Semarang, mulai pukul 13.30 hingga 16.30 WIB.
Diskusi ini menghadirkan Awalil Rizky, ekonom dari Bright Institute, sebagai narasumber utama. Sedangkan Prof. Dr. Taofik Hidajat, SE., M.Si., akademisi dari Universitas BPD, akan bertindak sebagai moderator.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang dialog publik terkait penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026, yang menjadi APBN pertama murni disusun oleh pemerintah dan DPR hasil Pemilu 2024.
APBN merupakan instrumen penting dalam pengelolaan ekonomi negara untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Ia memiliki empat fungsi utama: alokasi, distribusi, stabilisasi, dan otorisasi.
Diskusi tersebut akan mengulas bagaimana postur APBN 2026 dibentuk, sejauh mana kebijakan fiskal pemerintah baru mampu menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara optimal, dan apakah kebijakan itu mampu membawa rakyat menuju kesejahteraan yang lebih baik.
Bahwa forum ini terbuka bagi masyarakat umum, akademisi, mahasiswa, jurnalis, dan pemerhati kebijakan publik. Namun, jumlah peserta dibatasi agar diskusi tetap efektif dan interaktif.
Biaya pendaftaran atau HTM ditetapkan sebesar Rp75.000 per peserta, yang dapat ditransfer ke Bank Jateng nomor rekening 2088146550 atas nama Syamsul Fadzli.
Peserta wajib mengirimkan bukti transfer dan konfirmasi ke nomor WhatsApp +62 888-0243-7776 (Fadzli). Panitia menegaskan bahwa pendaftaran akan ditutup setelah kuota peserta terpenuhi.
Diskusi ini bukan hanya forum akademis, tapi juga wadah bagi masyarakat untuk memahami dan mengawasi bagaimana APBN dirancang serta dijalankan. Dengan begitu, publik bisa ikut mengawal kebijakan agar tetap berpihak kepada rakyat.
KAHMI Jateng memandang perlu adanya partisipasi aktif masyarakat dalam membedah APBN, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi global dan nasional.
Dalam konteks tahun 2026, sejumlah isu diperkirakan akan menjadi perhatian utama pemerintah, seperti stabilitas fiskal, pembiayaan utang, subsidi energi, hingga program prioritas seperti ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ekonom Awalil Rizky dipilih menjadi pembicara karena dikenal sebagai pengamat ekonomi fiskal yang konsisten mengkritisi kebijakan APBN secara objektif.
