BARISAN.CO – Agama Islam adalah agama yang mengajarkan ketentraman, begitu juga ketentraman hati seperti bagaimana cara menahan emosi. Salah satu caranya yakni membaca doa ketika marah, melalui doa sebagai upaya seorang memohon kepada Allah agar diberikan ketenangan jiwa.
Marah adalah emosi yang dirasakan dan ditandai oleh pertentangan perasaan, dalam artian suatu hal yang tidak sesuai keinginan Anda.
Kemarahan merupakan puncak emosi karena bisa jadi merasa dirugikan, sehingga mendorong untuk bertindak. Oleh karena itu sikap marah perlu ditaklukkan salah satunya yakni dengan membaca doa ketika marah.
Agama Islam sangat memberikan teladan, pentingnya menjaga marah. Bahkan Allah Swt memberikan ruang khusus bagi hambanya yang mampu menahan marah, yakni memasukkan sebagai golongan orang bertakwa.
Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah Ali Imran ayat 134:
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali-Imran: 134)
Sikap mampu menahan marah menjadi bagian dan kategori orang-orang yang bertakwa. Oleh karena itu sebagai hamba yang baik untuk senantiasa menjaga amarah.
Menahan marah memang sulit, apa lagi saat disakiti dan perasaan yang mampu menimbulkan emosi. Oleh karena hal itu sampai Rasulullah Saw memasukan umatnya yang mampu menahan amarah sebagai orang yang kuat.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda,
ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب
“Orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertarungan. Orang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan diri ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa ketika marah dan menahan emosi
Membaca doa ketika marah merupakan salah satu usaha cara menahan emosi. Terlebih lagi untuk orang lain yakni doa meluluhkan hati seseorang yang sedang marah atau doa agar orang tidak marah.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd ra, beliau menceritakan:
Suatu hari saya duduk bersama Nabi Saw. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak.
Kemudian Rasulullah Saw bersabda:
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
“Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa ringkas ketika marah:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
“A’-uudzu billaahi minas syaithaanir rajiim”
Artinya: “Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Bacaan ini sangat ringkas, dan hampir semua orang telah menghafalnya. Yang menjadi masalah, umumnya orang yang sedang marah sulit untuk mengendalikan dirinya, sehingga biasanya lupa dengan apa yang sudah dia pelajari.
Selain doa ringkas di atas, bisa juga berdoa dengan melafalkan doa di bawah ini:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allahummaghfir lii dzambii wadzhib ghaidzha qalbii wa ajirnii minasy syaithani
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kemarahan hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan setan.”
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menahan emosi terlebih saat kondisi sedang marah.