Dosa menjadi penyebab hilangnya nikmat, karena kemaksiatan dapat menyebabkan musnahnya nikmat yang ada.
BARISAN.CO – Berdoa merupakan salah satu ibadah dan sarana komunikasi antara hamba dengan Allah Swt. Hal ini sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah agar semakin memperkuat hubungan spiritual, terlebih lagi doa memohon perlindungan dari hilangnya nikmat.
Sebab terkadang seseorang lalai atas apa yang telah diberikan Allah Swt berupa nikmat, yang ia ingat hanya nikmat itu sendiri. Dan melupakan siapa yang telah menganugerahkan nikmat itu, baik berupa kesehatan, kekayaan, pangkat maupun barang-barang kenikmatan lainnya.
Seseorang lalai terhadap Allah Swt setelah diberi kenikmatan, disebabkan karena ia terlalu sibuk dengan duniannya. Kenikmatan dunia terkadang membelenggu sehingga cenderung terlalu sibuk dengan hal-hal yang berurusan dengan spiritual.
Selain itu seseorang merasa puas dan merasa dirinya mampu sehingga lupa terhadap Allah. Bahkan merasa dirinyalah yang telah menciptakan kenikmatan itu sendiri. Sehingga merasa bahwa tidak membutuhkan bantuan dari Allah.
Namun ketika tiba-tiba nikmat itu dicabut, seseorang lantas baru ingat Tuhannya. Penyebab nikmat itu dicabut tentunya disebabkan oleh dirinya sendiri yakni merasa sudah cukup.
Salah satu sebab nikmat tersebut dicabut yakni karena dosa. Dosa menjadi penyebab hilangnya nikmat, karena kemaksiatan dapat menyebabkan musnahnya nikmat yang ada.
Bahkan jika tidak segera mendekatkan diri kepada Allah Swt, dosa tersebut berimbas diputusnya kenikmatan yang akan datang. Oleh karena itu pentingnya penyadaran diri, sesungguhnya nikat yang diraih karena dengan cara mentaati-Nya.
Allah Swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 14:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: “Ingatlah, wahai Banû Isrâ’îl, ketika kalian diberitahu Tuhan dengan mengatakan, “Apabila kalian mensyukuri nikmat penyelamatan dan lain-lain yang pernah Aku berikan kepada kalian berupa keteguhan iman dan ketaatan, niscaya Aku akan menambah nikmat-nikmat yang telah Aku berikan itu. Tetapi apabila kalian mengingkarinya dengan kekafiran dan perbuatan maksiat niscaya Aku akan menyiksa kalian dengan siksaan yang menyakitkan. Siksaan-Ku memang sangat pedih bagi orang-orang yang ingkar.” (QS. Ibrahim: 14)
Salah satu upaya mendekatkan diri dan mentaati yakni doa memohon perlindungan dari hilangnya nikmat. Dalam doa ada bentuk kerendahan diri dan hati, ia memperlihatkan dirinya masih membutuhkan pertolongan dan petunjuk dari Allah.
Berikut ini doa memohon perlindungan dari hilangnya nikmat:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Allahumma inniy a’udzubika min zawali ni’matika wa tahawwuli aa’fiyatika wa fujaaati niqmatika wa jami’i sakhothika
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari lepasnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksaMu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim)