BARISAN.CO – Kerusuhan terjadi di industri pengolahan nikel PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulteng. Akibatnya, dua pekerja GNI tewas. Masing-masing, pekerja lokal dan asing.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto menjelaskan bentrokan berawal saat ada pertemuan antara karyawan dan pihak perusahan pada hari Jumat lalu yang diiniasi oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnakertrans) Morowali Utara.
“Karena tidak ada kesepakatan akhirnya mereka (karyawan) melakukan mogok kerja. Ada delapan tuntutan dan perusahaan menjawab tuntutan itu. Beberapa ada yang disetujui dan beberapa lagi butuh tindak lanjut. Nah tindak lanjut ini adalah penghentian karyawan yang sudah habis masa kontrak diminta untuk diaktifkan kembali,” kata Didik, Minggu (15/1/2023).
Lanjut kata Didik, pihak perusahaan rencananya bakal melaksanakan mediasi di kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulteng tepatnya di hari senin ini. Akan tetapi pada, Sabtu pukul 06.00 Wita kemarin, sejumlah karyawan akhirnya mulai melakukan mogok kerja.
Mogok akhirnya berlanjut sampai pekerja memaksa masuk ke area GNI. Tepat jam 12 karyawan akhirnya masuk dan memaksa karyawan lain yang masih bekerja untuk ikut aksi.
“Akan tetapi hal ini masih bisa diselesaikan oleh pihak keamanan. Dan sekitar pukul 17:00 semua pulang,” ujar Didik.
Kendati begitu, sejumlah karyawan masih ada yang bertahan hingga aksi mogok dan memanas sampai malam hari tepatnya pukul 17:00 Wita.
Bentrok TKA vs TKI
Massa yang memaksa masuk mengajak pekerja mogok kerja, berimbas perkelahian atau konflik di perusahaan itu.
“Sekitar pukul 19.05 WITA terjadi peristiwa memilukan di lokasi mega-industri smelter nikel PT GNI, bentrokan terjadi antara TKA dan TKI,” kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Senin (16/1).
Kemudian, terjadi pembakaran roda dua milik TKA pada pukul 19.30 WITA, di mana saat itu terjadi pergantian shift dari shift siang ke malam.
Saat itu terjadi mogok kerja dari kru dump truck. Ini dipicu penganiayaan TKA terhadap TKI yang terjadi pada siang harinya.
Kemudian, terjadi pembakaran roda dua milik TKA pada pukul 19.30 WITA, di mana saat itu terjadi pergantian shift dari shift siang ke malam.
Saat itu terjadi mogok kerja dari kru dump truck. Ini dipicu penganiayaan TKA terhadap TKI yang terjadi pada siang harinya.
Kapolres Morowali Utara AKBP Iman Wijayanto langsung melakukan negosiasi dengan para kru yang mogok kerja, negosiasi berhasil. Para kru tersebut bersedia meninggalkan site PT GNI dengan tertib.
Namun, pada pukul 20.00 WITA, kembali terjadi bentrokan TKI dan TKA di jalan antara smelter 1.
Ketika unit patroli Polres Morowali Utara mengawal mereka untuk kembali, ada karyawan Dump Truck yang tidak ikut pengawalan dan melintas di area smelter. Kericuhan itu mengakibatkan 3 karyawan luka dan 3 motor rusak.
Terakhir diberitakan, Polda Sulteng menyatakan pemeriksaan terhadap pihak yang diduga menjadi provokator pembakaran bertambah. Semula, polisi menyatakan ada 69 orang yang dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan. Kini, penyidik memeriksa 71 orang.
“Dilakukan pemeriksaan sebanyak 71 orang. Sampai saat ini masih proses pemeriksaan,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto, Senin (16/1/2023).
Profil PT GNI
PT GNI merupakan pabrik pengolahan pemurnian atau smelter nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang didirikan pada 2019. Pemiliknya merupakan investor asal China yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co.Ltd.
Pembukaan pabriknya diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 27 Desember 2021 lalu. Tetapi, acara peresmian digelar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.