Para relawan tidak ada yang dibayar, meski tanpa dana bantuan operasional dari mana pun, mereka akan tetap jalan.Presidium Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), Ambardi HL.
BARISAN.CO – Pada 20 Oktober 2021, pertama kalinya, Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Kala itu, beberapa pihak menilai deklarasi itu hanya main-main.
Namun, setelah nyaris 3 bulan, para relawan dalam aliansi tersebut, tak henti-hentinya mengupayakan yang terbaik untuk sosok yang didukungnya tersebut. Menurut presidium ANIES, Ambardi HL, target tahun ini akan membuka jaringan se-Indonesia.
“Hingga saat ini, Banten sudah seluruh kecamatan. Untuk Jawa Barat, Insya Allah, Maret selesai,” kata Ambardi kepada Barisanco.
Ambardi menambahkan mereka juga menargetkan deklarasi di Sumatera Barat segera.
Pada akhir tahun lalu, mereka sempat diganggu saat deklarasi di Jawa Tengah. Dengan kejadian itu, justru Ambardi menuturkan gangguan itu wajar dan menjadi tempat berjuang paling penting karena terdapat tantangan yang harus dihadapi.
Oktober tahun ini, Anies akan mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur. Ada waktu setahun bagi dirinya untuk mencari partai politik pengusung jika memang berniat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Oleh karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai membuka pendaftaran capres dan cawapres pada 16 September 2023.
“Tahun ini, targetnya membuka jaringan se-Indonesia,” lanjut Ambardi.
Ambardi mengaku selama ANIES berjalan, para relawan tidak ada yang dibayar. Menurutnya, meski tanpa dana bantuan operasional dari mana pun, mereka akan tetap jalan.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia beberapa waktu lalu, dari 33 nama capres potensial di Pilpres mendatang, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan hasil 15,8 persen.
Sementara Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan elektabilitas sejumlah 22,4 persen. Sedangkan di urutan kedua Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebanyak 18 persen.
Namun begitu, dalam salah satu acara, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan meski Prabowo berada di urutan pertama saat ini, posisinya bisa dikatakan riskan.
Sebab, menurut Burhanuddin, faktor keterkenalan tidak berpengaruh apabila Pilpres. Mungkin saat ini, Prabowo lebih terkenal karena dua kali mengikuti Pilpres, akan tetapi bukan tidak mungkin pemilih Prabowo akan hijrah ke Anies.
Burhanuddin bahkan menyebut saat ini, beberapa pemilih Prabowo sudah ada yang hijrah ke Anies. [rif]