Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Ekonomi Sri Lanka Bangkrut, Pembelajaran Bagi Indonesia

Redaksi
×

Ekonomi Sri Lanka Bangkrut, Pembelajaran Bagi Indonesia

Sebarkan artikel ini

“Devisa dari turisme tiba-tiba anjlok karena Covid-19 dan ketika akan recovery, mendadak terjadi krisis perang Rusia dan Ukraine. Warga Rusia adalah turis nomor satu di Sri Lanka. Nomor 3 adalah warga Ukraina. Bisa jadi di Rusia banyak muncul orang kaya baru sehingga di manapun di dunia turisme selalu ada warga Rusia,” lanjutnya.

Kuliah Umum yang dimoderatori Chief of KumparanBisnis Wendiyanto Saputro. Menurut Wjayanto struktur ekonomi dan kondisi ekonomi Sri Lanka agak mirip dengan Indonesia sehingga membedah Sri Lanka amat penting bagi Indonesia sebagai pembelajaran.

“Bisa disimpulkan, yang terjadi di Sri Lanka adalah Pertama, Demokrasi yang terdegradasi. Ada begitu banyak aktivitas anti demokrasi yang dilakukan para politisi Sri Lanka. kedua, Akibat demorkasi yang terdegradasi, muncul politisi dan pemerintahan yang lalai dan corrupt,” jelasnya

Hasilnya, kerap muncul kebijakan yang buruk. Tidak untuk kepentingan rakyat tapi untuk interest kelompok, investor politik, etnis. Kondisi Sri Lanka yang seperti itu, merupakan warning bagi Indonesia untuk sekadar mengingatkan jika ada hal-hal yang sama terjadi di Indonesia.

“Buruknya kebijakan, maka akibatnya fiskal bangkrut dan masyarakat Sri Lanka sengsara. Utamanya karena dia tidak mempunyai lagi cukup valas untuk membayar utang-utang luar negeri yang dulu dibayar antara lain dengan devisa remittance buruh migran dan investasi, turisme,” pungkasnya. [Luk]