Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Emak-emak Teriak, Harga Beras Terkerek Naik

Redaksi
×

Emak-emak Teriak, Harga Beras Terkerek Naik

Sebarkan artikel ini

Kenaikan harga beras mulai dari 500-1.000 rupiah. Ibu rumah tangga merasa kesulitan.

BARISAN.CO Ibu Sukami pasang wajah lesu di depan pedagang beras pagi ini. Di Kota Magelang, tempat ia tinggal, biasanya ia bisa peroleh sekilo beras dengan harga Rp11.500. Sekarang harganya naik jadi Rp12.000.

“Agustus kemarin cuma Rp9.900. September naik jadi Rp11.500. Bulan ini naik lagi 500 perak. Orang tipis seperti saya jadi kerasa berat apalagi beras belinya tiap hari,” kata dia, Kamis (6/10/2022).

Ibu Sukami mengaku stres menghadapi kenaikan harga yang menurutnya gila-gilaan, termasuk jika dibandingkan dengan sebelum COVID-19. Ia mengatakan bulan Oktober ini—atau persis setelah pemerintah menaikkan harga BBM—harga beras berada di titik yang paling mahal.

Tidak hanya di Kota Magelang, beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah juga mengalami kenaikan harga beras. Berdasarkan data yang bisa dicek di sistem informasi harga dan produksi komoditi provinsi Jawa Tengah, beberapa daerah yang alami kenaikan harga luar biasa adalah Kabupaten Purworejo, Cilacap, Grobogan, dan Blora.

Menurut keterangan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, penyebab utama harga beras naik di antaranya akibat permainan swasta yang menentukan harga seenak kehendaknya.

“Mereka yang merusak harga di lapangan. Petaninya tidak mendapat harga yang sesuai. Saya tahu persis,” ujar Budi di di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (3/10/2022) kemarin.

Budi tidak menampik bahwa ada faktor lain seperti kenaikan harga pupuk, biaya tanam, cuaca, serta biaya distribusi. “Memang ada distribusi yang BBM naik, tetapi seharusnya tidak terlalu tinggi kenaikannya,” ujarnya.

Menurutnya, swasta harus dikendalikan. Buwas—sapaan akrab Budi Waseso—bahkan meminta satgas pangan untuk turun gelanggang mengatur perusahaan swasta.

“Satgas pangan yang harus bergerak, [swasta] jangan diberikan kesempatan untuk mereka bermain seperti itu. Ini sangat merugikan petani dan ketahanan pangan kita,” kata Buwas.

Disebut-sebut, pemerintah akan lakukan operasi pasar serentak di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat ditanya soal stabilitas harga serta keamanan stok beras hingga akhir tahun ini.

“Operasi pasar betul-betul bisa serempak di seluruh tanah air terutama di daerah yang naiknya signifikan. Kita akan memastikan stoknya ada, harganya terjangkau,” ujarnya. [dmr]