BARISAN.CO – Perhelatan sepak bola dunia 2022 di Qatar merampungkan 3 matchday di fase grup, 32 kontestan Piala Dunia hanya menyisakan 16 tim terkuat yang telah tampil secara brilian-ataupun mengejutkan dan siap bertempur di fase gugur.
Perancis menjadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke babak gugur Piala Dunia 2022. Les Bleus meraih dua kemenangan beruntun di Grup D. Setelah itu ada Brasil dan Portugal. Kedua tim juga ikut menjejakkan langkah ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, setelah mengemas dua kemenangan beruntun dan baru saja dikalahkan Kamerun.
Tim-tim terbaru yang lolos salah satunya adalah Korea Selatan dan Swiss. Hingga akhirnya lengkap sudah 16 tim yang menyegel tiket ke babak 16 besar. Swiss menjadi tim terakhir yang lolos ke babak gugur.
Berbicara Piala Dunia 2022, tidak ada salahnya membahas fakta menarik yang terjadi selama penyisihan grup. Berikut adalah fakta-fakta menarik pertandingan terakhir di fase grup:
GRUP A; Qatar Tanpa Kemenangan dan Sinegal Lolos untuk Pertama kalinya
Timnas Belanda tampil nyaris sempurna pada fase grup. Dari tiga laga Belanda di Grup A, mereka selalu berhasil meraih poin, 2 kali menang 1 kali seri.
Cody Gakpo menjadi bintang muda ‘De Oranje’ menjadi protagonis saat melawan Qatar, sekaligus mentotalkan pundi golnya di debut Piala Dunia menjadi 3 gol.
The Lions of Terana, Senegal, sukses menemani Belanda ke babak selanjutnya usai melepaskan diri dari tekanan Ekuador di laga pemungkas grup A, yang berakhir 1 – 2 untuk Senegal.
Sang pelatih, Aliou Cisse mencatatkan diri sebagai pemain (2002) dan pelatih (2022) Senegal pertama, yang bisa lolos ke 16 besar piala dunia.
Juara Grup: Belanda, Runner Up; Senegal
GRUP B; Paman Sam vs Negeri Syam
Inggris menahbiskan diri sebagai jawara grup B, usai mengalahkan sekaligus menyingkirkan tetangga satu darah, Wales 3 – 0. Pemain depan ‘The Three Lions’ asal Manchester United, Marcus Rashford tampil sebagai bintang lapangan, dengan sumbangan brace.
Laga panas di grup ini terjadi antara ‘Negeri Syam’ kalah dari ‘Paman Sam’. Hal ini karena terselimuti oleh tensi geopolitik ini berhasil positif bagi Amerika Serikat berkat satu sontekan sang kapten, Christian Pulisic.
Kemenangan ini meloloskan AS ke babak 16 besar, dan menyudahi kiprah Iran-yang sebelumnya menang dari Wales. Sayang, tensi partai ini berimbas buruk di luar lapangan, yakni menewaskan seorang warga Iran yang merayakan kekalahan negaranya, sebagai respon perlawanan terhadap rezim represif, yang sebelumnya menewaskan Mahsa Amini.
Sebelumnya, terdapat pula bumbu politis pra-pertandingan, yaitu dihapusnya lafadz Allah pada bendera Iran oleh media asal AS, meski telah diluruskan oleh pelatih AS dengan permintaan maaf.
Juara Grup: Inggris, Runner Up; Amerika Serikat