Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Gangguan Kepribadian Anti Sosial: Gejala dan Penyebabnya

Redaksi
×

Gangguan Kepribadian Anti Sosial: Gejala dan Penyebabnya

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Gangguan kepribadian anti sosial atau disebut Antisocial Personality Disorder (ASPD) ditandai dengan kurangnya rasa hormat dan empati terhadap orang lain, sedikit atau tidak sama sekali mengindahkan salah dan benar, serta tindakannya sering tidak berperasaan.

Seseorang dengan gangguan kepribadian ini kemungkinan berbohong, terlibat kekerasan, dan melakukan tindakan kriminal.

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala orang dengan gangguan kepribadian anti sosial adalah sebagai berikut:

  1. Mengabaikan benar maupun salah,
  2. Berbohong atau menipu orang lain untuk tujuan eksploitasi,
  3. Tidak berperasaan, sinis, serta tidak memiliki rasa hormat terhadap orang lain,
  4. Memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadi menggunakan pesona atau kecerdasannya,
  5. Arogan, superioritas, dan amat berpendirian,
  6. Berulang kali melanggar hak orang lain dengan cara mengintimidasi dan berbohong,
  7. Impulsif atau gagal dalam merencanakan masa depan,
  8. Bermusuhan, mudah marah, agitasi, agresi atau kekerasan dilakukan,
  9. Kurang memiliki empati dan penyesalah terhadap orang lain setelah menyakiti mereka,
  10. Mengambil risiko yang tidak diperlukan bahkan cenderung berbahaya tanpa memerhatikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain,
  11. Memiliki hubungan yang buruk,
  12. Gagal mempertimbangkan konsekuensi negatif atas tindakannya,
  13. Tidak bertanggung jawab serta menghindari kewajibannya dari segi pekerjaan atau keuangan.

Ketidakmampuan untuk mempertimbangkan baik perasaan, pikiran, maupun motivasi dapat menyebabkan pengabaian yang berdampak buruk bagi orang lain. Orang dengan gangguan kepribadian ini lebih sering digambarkan tidak memiliki hari nurani dan penyesalan atas tindakannya yang berbahaya.

Umumnya, orang dengan gangguan kepribadian ini mulai menunjukkan gejalanya sebelum usia 15 tahun, seperti menyakiti manusia dan hewan, menghancurkan properti, berbuat curang, mencuri, serta melanggar aturan serius.

Laki-laki berisiko lebih besar mengalami gangguan kepribadian anti sosial. Ada pun penyebabnya bisa dipicu dari faktor keturunan serta kondisi kehidupan yang memicu gangguan tersebut berkembang dan adanya perubahan fungsi otak selama masa perkembangan.

Faktor penyebab lainnya mulai masa kanak-kanak antara lain ialah diagnosis perilaku, menjadi korban pelecehan atau penelantaran, dan kehidupan keluarga yang tidak stabil dipenuhi kekerasan atau kekacauan.

Selain itu, konsukuensi yang dihadapi oleh orang dengan gangguan anti sosial adalah pelecehan pasangan, melecehkan atau menelantarkan anak, bermasalah dengan alkohol maupun zat berbahaya, dipenjara, membunuh atau bunuh diri, menghadapi gangguan kesehatan mental lainnya contohnya ialah depresi atau kecemasan, memiliki status sosial ekonomi rendah dan tunawisma, dan mengalami kematian dini akibat kekerasan.

Bagi orang yang mengenal atau mengetahu seseorang dengan gangguan kepribadian anti sosial alangkah baiknya menyarankannya untuk mencari bantuan dan menawarkan bantuan menemukan ahli kesehatan mental profesional. Sebab, orang dengan gangguan kepribadian anti sosial tidak mungkin mencari bantuan sendirian. [rif]