Scroll untuk baca artikel
Blog

Gejolak Kekerasan Meningkat, Israel Semakin Mesra dengan Amerika

Redaksi
×

Gejolak Kekerasan Meningkat, Israel Semakin Mesra dengan Amerika

Sebarkan artikel ini

Di bawah perjanjian bantuan keamanan yang mencakup 2019-2028, AS telah setuju tunduk pada persetujuan kongres untuk memberi Israel $3,8 miliar per tahun dalam pembiayaan militer asing, yang sebagian besar harus dibelanjakan untuk senjata buatan AS. Itu sekitar 20 persen dari anggaran pertahanan Israel, menurut NBC, dan hampir tiga per lima pembiayaan militer asing AS di seluruh dunia.

Friends with Benefits: Why the U.S.-Israel Alliance Is Good for Amerika, begitulah judul artikel Washington Institute. Dalam artikel itu, disebutkan, kedua negara itu berbagi intelijen tentang terorisme, profilerasi nuklir, dan politik Timur Tengah. Kedua pemerintah bekerja sama mengembangkan militer yang canggih, seperti counter-rocket David’s Sling dan sistem pertahanan rudal Arrow.

Bukan hanya AS, Israel juga memasok senjata ke AS, bahkan penjualannya meningkat dari US$300 juta per tahun sebelum 11 September menjadi US$1,1 miliar di tahun 2006 karena perang Afghanistan dan Irak. Komplekas penelitian dan pengembangan militer Israel telah memelopori banyak teknologi mutakhir yang mengubah wajah perang modern, termasuk senjata siber, robot darat dan drone udara, sensor dan sistem peperangan elektronik, serta pertahanan canggih bagi kendaraan militer.

Namun, AS sejak lama memang memiliki ikatan kuat dengan Israel. Pada debat presiden terakhir musim kampanye 2012, Presiden Barack Obama dan Gubernur Mitt Romnet menyebut Israel sekitar 30 kali. Kedua kandidat menganggap, Israel sebagai teman sejati, berjanji untuk mendukungnya dengan susah payah. Beberapa komentator politik mengritik keras penyataan dukungan kedua kandidat itu karena dianggap mengejar suara Yahudi dan pro-Israel.

Akan tetapi, ini tidak mengherankan. Sebab, survei Gallup 2022 menunjukkan, orang Amerika terus mengungkapkan simpati yang lebih besar kepada orang Israel (55%) ketimbang orang Palestina (26%) dalam konflik Timur Tengah.