Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Spotify Catatkan Kerugian Walaupun Jumlah Subscriber Naik Drastis

Redaksi
×

Spotify Catatkan Kerugian Walaupun Jumlah Subscriber Naik Drastis

Sebarkan artikel ini

Spotify rugi sebesar €231 juta atau sekitar Rp3,7 triliun menurut laporan keuangan kuartal empat 2022.

BARISAN.CO Spotify merilis laporan pendapatan kuartal empat 2022, Senin (31/01/2023) kemarin. Perusahaan berbasis Swedia ini catatkan kerugian meskipun jumlah pelanggannya naik.

Mengutip rilis, jumlah total user Spotify mencapai angka 489 juta orang dengan 205 juta di antaranya merupakan pelanggan berbayar. Angka ini lebih besar masing-masing 20% dan 14% dari tahun sebelumnya.

Menariknya, kerugian justru dialami Spotify di Q4 2022 mencapai €231 juta (sekitar Rp3,7 triliun). Kerugian ini cukup fantastis. Padahal, kerugian di kuartal yang sama di tahun sebelumnya hanya mencapai €7 juta atau sekitar Rp114 miliar.

Dalam sebuah wawancara, CEO Spotify Daniel Ek mengatakan biaya manajer, pertumbuhan jumlah karyawan, ongkos iklan yang tinggi, serta pergeseran nilai mata uang, adalah beberapa faktor penyebab Spotify merugi.

Ia juga mengakui bahwa sepanjang tahun 2022, Spotify terlalu berani berinvestasi besar mengembangkan podcast. Spotify menghabiskan ratusan juta dolar untuk hak eksklusif pemrograman podcast Joe Rogan, Pangeran Harry, dan lain-lain.

“Kalau dipikir-pikir, saya terlalu ambisius dalam berinvestasi sebelum pendapatan bertumbuh […] Podcast telah menjadi hambatan di sisi margin kotor,” kata Daniel Ek.

“Beberapa investasi podcast berhasil, beberapa tidak. Itu adalah tanda kedewasaan. Anda ingin tumbuh dahulu dan efisien kemudian. Namun ke depan, Anda akan melihat kami fokus pada efisiensi,” lanjut Ek.

Beberapa waktu sebelum Spotify merilis laporan kuartal empat, Daniel Ek telah terlebih dahulu memecat 600 karyawan.

Ia menyebut langkah pemecatan itu diperlukan agar Spotify beroperasi lebih efisien di tengah lingkungan ekonomi yang serba menantang seperti sekarang.

Pada 2023 ini, Spotify menargetkan pendapatan €3,1 juta euro, menambah 2 juta pelanggan berbayar, dan memperkecil kerugian dan hal-hal teknis lainnya.

“Kami mengakhiri 2022 dengan kuat meskipun ini adalah tahun penuh tantangan. Harapkan kami bergerak lebih cepat dengan upaya lebih intensif, mendorong efisiensi yang lebih besar lagi di tahun 2023,” kata Ek. [dmr]