BARISAN.CO – Grebeg Sastra, inilah tajuk perhelatan sastra di Kota Semarang yang diinisiasi Slamet Unggul. Gelaran acara akan diselenggarakan di rumah Syarif Rahmadi beralamat di Kampung Silandak Selatan RT 07/RW 13 Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Minggu 26 Juni 2022.
Kata Grebeg sudah tidak asing lagi, di ranah kebudayaan Grebeg merupakan perayaan yang diselenggarakan oleh masyarakat, terlebih masyarakat Jawa untuk memperingati sutau peristiwa penting.
Adapun Grebeg Sastra adalah sebuah perayaan para penyair yang menghelat karyanya. Perayaan tersebut dengan menampilkan pembacaan puisi, musikalisasi puisi maupun diskusi sastra serta tausyiah budaya.
Menurut Syarif Rahmadi, acara ini akan menampilkan perform komunitas seni dan sastra untuk merayakan pernikahan anaknya, Sabtu (25/6/2022).
“Selain itu akan dihadiri Komunitas Sepeda Semarang yang akan turut ambil bagian memeriahkan acara Grebeg Sastra,” terangnya.
Selaku penyelenggara Slamet Unggul mengatakan kegiatan sastra di Semarang sempat mengalami surut karena pandemi Covid-19, bukan sekadar Semarang melainkan seluruh kota. Karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat.
“Inilah hajatan untuk saling silaturahmi sebagai ajang temu kangen antar penyair dan terlebih komunitas seni,” imbuhnya.
Menurut Penyair Mbohalah ini, acara Grebeg Sastra tidak hanya untuk penyair, melainkan juga untuk para pecinta sastra dan terlebih masyarakat pada umumnya. Sebab gelaran acara sastra ini dikemas langsung ke masyarakat, tidak di panggung-panggung kesenian.
“Intinya, mari kita silaturahmi baca puisi, nyanyi dan ngopi,” ujarnya.
Hajatan sastra Semarang ini akan menampilkan tiga pemusik yang sudah malang-melintang dipanggung kesenian. Adapun tiga pemusik tersebut Aan Nawi, Bogel Sudarmanto dan Tundung Violisimo.
Selain itu Slamet Unggul menambahkan aka nada penampilan penyair semarang dan penyair dari luar kota Semarang.
“Akan hadir Agung Wibowo, Didit Jeppe, Wahyu Nur Baskoro, Shaa Fia, Watidirsan, Didik WS. Juga dari penyair dari Pekalongan dan Sragen serta kota lainnya,” jelasnya.
“Panggung sastra ini terbuka untuk umum, siapa saja dipersilahkan hadir tan ekspresikan karyamu untuk ditampilkan,” pungkas Slamet. [Luk]