Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya
BARISAN.CO – Hadits Arbain Nawawi ke 1 merupakan inti ajaran Islam dari tindakan adalah amal tergantung niat. Niat adalah suatu nilai dari tindakan baik (amal) tidak hanya ditentukan tindakan itu sendiri, tetapi juga niat dibalik tindakan tersebut.
Niat menjadi faktor penting yang memiliki nilai hubungan seorang hamba dengan Allah Swt. Selain itu juga mempunyai nilai moral atas segala tindakan seorang hamba. Misalnya jika seseorang memberikan sedekah dengan niat tulus ikhlas untuk membantu orang lain, maka tindakan tersebut menjadi amal yang baik.
Begitu juga,ketika seseorang hendaknya bersedekah namun memiliki niat takabur atau ingin sombong, maka tindakan tersebut menjadi amal yang tidak baik. Inilah pentingnya amal tergantung niat, bahwasanya mengajarkan arti penting keikhlasan dan niat yang baik dalam melakukan perbuatan baik
Sesungguhnya amal tergantung niatnya mengingatkan bahwa tujuan akhir dari amal baik dalam Islam adalah mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh keridhaan-Nya.
Adapun hadits tentang niat dalam kitab Arbain Nawawi karya Imam Nawawi teks arab, penjelasan dan artinya berikut ini:
Hadits Arbain Nawawi ke 1: Amal Tergantung Niat
عَنْ أَمِيرِ المُؤمِنينَ أَبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوله فَهِجْرتُهُ إلى اللهِ وَرَسُوُله، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَو امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ»
رواه إماما المحدثين أبو عبدالله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَرْدِزْبَه البخاري، وأبو الحسين مسلم بن الحجَّاج ين مسلم القشيري النيسابوري، في صحيحيهما اللَذين هما أصح الكتب المصنفة.
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.”
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).