Bukan karena kekurangan ketersediaan protein hewani, namun karena rendahnya kesadaran mengkonsumsi protein hewani
BARISAN.CO – Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari. Tahun 2023 masuk peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 diperingati hari ini, Rabu (25/1/2023).
Masih dengan isu yang sama tentang Stunting, jika tahun kemarin (2022) mengusung tema Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas. Peringatan Hari Gizi Nasional 2023 mengusung tema “Protein Hewani Cegah Stunting.”
Pembahasan utamanya yakni tentang pentingnya protein hewani, sehingga masyarakat mengetahui betapa pentingnya mengkonsumsi protein hewani untuk mencegah stunting.
Persoalan stunting menjadi isu utama beberapa tahun ini dibidang kesehatan, berdasarkan laman b2p2vrp.litbang.kemenkes, angka stunting di Indonesia masih tinggi.
Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting sebesar 24,4%. Angka tersebut masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024 yaitu 14%.
Kementerian kesehatan tahun ini berupaya memberikan edukasi betapa pentingnya protein hewani. Tema ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap bahaya stunting.
Tema ini diambil juga untuk meningkatkan komitmen dan kerjasama antara pemerintah, baik sektor kesehatan maupun nonkesehatan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Menurut Kemenkes, merujuk pada data Badan Pangan Dunia (FAO), asupan protein hewani di Indonesia seperti daging dan ikan termasuk yang terendah.
Pakar kesehatan anak dr Cut Nurul Hafifah, Sp. A, Subsp. N.P.M mengatakan protein hewani cenderung terlupakan dalam pemenuhan gizi anak karena tidak sedikit orang yang menganggap protein dapat dicukupkan hanya dengan mengonsumsi tahu dan tempe.
“Hal ini bukan tidak boleh, tetapi anak juga harus mendapatkan protein hewani seperti ayam, ikan, daging, dan telur yang divariasikan,” imbuhnya dikutip dari Antaranews, pada Rabu (25/1/2023)
Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia ini juga menyampaikan bahwasanya protein membantu membentuk otot, menghasilkan hormon, memperkuat kulit dan tulang serta mengangkut nutrisi.
“Tak hanya protein hewani, asupan lemak untuk anak juga sering dilupakan karena ada kekhawatiran anak akan gemuk,” imbuh Nurul.
Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang, Wulandari Meikawati mengatakan Ikan merupakan salah satu sumber pangan hewani yang baik bagi tubuh, selain daging, ayam dan telur. Sayangnya tingkat konsumsi ikan penduduk Indonesia, terutama penduduk yang tinggal di Pulau Jawa masih rendah.
“Bukan karena kekurangan ketersediaan ikan, namun karena rendahnya kesadaran makan ikan. Padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perairan yang luas dengan hasil yang berlimpah, khususnya ikan,” teragnya. [Luk]