Scroll untuk baca artikel
Terkini

Hari Ibu Nasional, Belajar Keteladan Kisah Uwas Al Qarni

Redaksi
×

Hari Ibu Nasional, Belajar Keteladan Kisah Uwas Al Qarni

Sebarkan artikel ini

Uwais Al Qarni merupakan sosok muslim yang taat kepada ibunya, ia berasal dari Yaman dan hidup pada masa Nabi Muhammad Saw namun tidak sempat bertemu dengna Rasulullah.

BARISAN.CO – Setiap tanggal 22 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Pada tahun 2022 ini, Hari Ibu Nasional diperingati tepat pada hari Kamis, 22 Desember 2022.

Peringatan hari ibu merupakan momen untuk menghormati, mencintai dan mengenang jasa para wanita dengan kegigihannya menjadi bumi yang senantiasa merunduk dan mengabdikan dirinya.

Sejarah hari ibu berdasarkan peristiwa Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Tanggal tersebut sebagai tonggak sejarah kebangkitan perempuan Indonesia.

Pada konggres ketiga yang digelar di Bandung mengumumkan bahwa tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Selanjutnya oleh pemerintah ditetapkan sebagai hari-hari nasional berdasarkan Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Libur tertanggal 16 Desember 1959.

Sebagai anak tentu ini merupakan momen terbaik untuk memberikan sesuatu yang berharga untuk ibu. Namun yang perlu disadar bahwa setiap hari adalah hari ibu, ini hanyalah sekadar peringatan atas penghormatan jasa-jasa ibu.

Lantas bagaimana memberikan kado yang cocok untuk Hari Ibu, tentu kado yang bermanfaat untuk Ibu. Adapun kado yang bisa diberikan misalnya; (1) Perhiasan, (2) Liburan, (3) Tanaman, dan (4) Kue atau makanan enak.

Anak berharap tergolong menjadi orang yang berbakti kepada orangtua terutama ibu, sebagaimana Rasulullah Saw sangat menjunjung peran Ibu. Rasulullah Saw bersabda:

أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

Artinya: “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Bukhari).

Adapun kisah yang dapat dijadikan contoh atau teladan seorang sahabat atas baktinya kepada ibu adalah Uwas Al Qarni, berikut kisahnya:

Uwais Al Qarni merupakan sosok muslim yang taat kepada ibunya, ia berasal dari Yaman dan hidup pada masa Nabi Muhammad Saw namun tidak sempat bertemu dengna Rasulullah.

Apalagi yang menyuruh orang-orang meminta doa ampunan darinya adalah Nabi Muhammad Saw yang sudah disampaikan oleh beliau jauh-jauh hari. Sebagaimana kisah berikut ini, bahwasanya Umar bin Khttab diminta Rasulullah untuk menemui Uwais.

“Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais bin ‘Amir?” Sampai ‘Umar mendatangi Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah Uwais bin ‘Amir?”

Uwais menjawab, “Iya, benar.”

Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murod, dari Qarn?”

Uwais menjawab, “Iya.”

Umar bertanya lagi, “Benar engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham.”

Uwais menjawab, “Iya.”

Umar bertanya lagi, “Benar engkau punya seorang ibu?”

Uwais menjawab, “Iya.”

Umar berkata, “Aku sendiri pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn.

Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah Swt, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”

Umar pun berkata, “Mintalah pada Allah untuk mengampuni ku.”

Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah Swt. Umar pun bertanya pada Uwais, “Engkau hendak ke mana?”