BARISAN.CO – Menyambut Hari Ritel Nasional yang jatuh pada hari ini, Kamis, (11/11/2021), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menggandeng Microsoft menyelenggarakan rangkaian kegiatan Hari Ritel Nasional secara Hybrid dengan bertajuk “Ritel Tangguh, UMKM Maju, Indonesia Bangkit”.
Kegiatan ini menjadi harapan dan digadang-gadang oleh pengusaha ritel untuk menjaga sustainabilitas disaat ekonomi sektor ritel telah terkontraksi akibat pandemi.
Rangkaian agenda tersebut diantaranya gelar produk UMKM, seri webinar, pemberian apresiasi kepada tokoh pejuang UMKM, dan juga wacana bersifat strategis agar pengusaha ritel survive menghadapi digitalisasi market.
Harapannya denan rangkaian kegiatan tersebut dapat mensinergikan antar elemen dari asosiasi, pengusaha UMKM, dan juga dengan e-commers, sehingga terjadinya kolaborasi yang berkelanjutan.
Ketua umum DPP APRINDO Roy N Mandey mengungkapkan bahwa ia sangat antusias dapat kembali menggaungkan pentingnya memberdayakan industri ritel bagi ketahanan perkonomian nasional.
“Kami sangat antusias dapat kembali menggaungkan pentingnya industri ritel bagi perekonomian Indonesia di Hari Ritel Nasional 2021 ini. Bekerja sama dengan Microsoft, kami senang karena tahun ini dapat menyediakan platform yang lebih luas bagi bisnis ritel untuk saling terkoneksi dan bahkan terhubung dengan konsumen,” ujar Roy dalam konferensi pers Hari Ritel Nasional 2021 secara virtual, Rabu (10/11/2021).,
Program perayaan Hari Ritel Nasional ini juga disambut pula oleh pihak e-commerce dengan mengadakan promo dengan istilah 11.11 ataupun melalui gratis ongkos kirim sehingga semua bersinergis.
Menurut Roy, SDM sektor ritel harus benar-benar di-updgrade untuk mampu menggunakan dan memanfaatkan platform internet dan market place serta e-comerce sebagai media pemasaran, ataupun memperlebar jaringan.
Dengan target 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada tahun 2024 oleh kementrian koperasi dan UKM, lanjut Roy, haruslah dirancang dan dijalankan dengan konsisten serta tetap fokus dalam rangka mewujudkan UMKM yang Tangguh.
Sementara itu, Staf Kusus Kemenkop-UKM Fikri Satari mengungkapkan bahwa UMKM yang sudah onboarding di Ekosistem digital baru mencapai 19% atau sekitar 12 juta UMKM.
Jumlah tersebut sudah mengalami pertumbuhan dibanding dengan tahun sebelumnya 2020 yang hanya diangka 13% atau diangka 8 Juta UMKM.
“Mengingat masih minimnya angka UMKM yang masuk di ekosistem digital tersebut maka stake holder harus segera menggenjot agar tidak makin lebarnya pengaruh disrupsi persaingan perdagangan dunia global,” jelasnya.
Selain pada sisi pembenahan UMKM secara SDM dan infrastrukturnya serta Stakeholder dengan pengawalan kebijakan yang berpihak, Fikri mengimbau, masyarakatpun harus mulai memilih produk-produk UMKM dalam negri, dimulai dari bahan yang konsumsi sehari-hari. [rif]