Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Bahaya Anemia Pada Anak, Berikut Penjelasannya

Redaksi
×

Bahaya Anemia Pada Anak, Berikut Penjelasannya

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Tahukah Anda bahwa anemia bisa terjadi pada anak? Ya, anemia adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua usia, termasuk anak-anak. Dikutip dari American Academy of Pediatrics (AAP), sel darah merah yang tidak tercukupi dalam tubuh bisa mengakibatkan anemia.

Akibatnya, organ-organ pada tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang cukup, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Nah, anemia pada anak ada yang tidak bergejala, lho. Terutama jika masih dalam tahap awal atau ringan. Jika semakin parah, anemia pada anak bisa menimbulkan gelaja seperti kulit mendadak pucat, tubuh cepat lelah, enggan berinteraksi dengan orang lain, susah konsentrasi, sakit kepala, dan nafsu makan berkurang.

Tidak hanya itu, anemia pada anak bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang atau gagal tumbuh. Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak mengidap penyakit anemia, antara lain:

  • Kekurangan asupan vitamin dan mineral tertentu, seperti zat besi, vitamin B12, serta asam folat.
  • Adanya gangguan usus, seperti radang usus.
  • Memiliki riwayat anemia pada keluarga.
  • Penyakit kronis seperti diabetes, gagal ginjal, dan kanker.
  • Kelainan darah misalnya thalasemia atau anemia hemolitik.

Cara mengatasi penyakit anemia ini sangat bergantung pada penyebabnya, oleh karena itu sebaiknya kita periksakan kondisinya ke dokter yang lebih ahli di bidangnya.

Cara Mengatasi Anemia pada Anak

1. Memberikan suplemen zat besi dan vitamin

Anemia pada anak disebabkan karena kekurangan asam folat dan vitamin B12, bisa diatasi dengan pemberian suplemen zat besi dan vitamin yang dibutuhkan.

Untuk pemberian suplemen pada anak bisa disesuaikan dengan usia dan berat badannya. Biasanya anak berusia 1-3 tahun butuh sekitar 7 miligram zat besi per hari dan anak berusia 4-13 tahun butuh sekitar 8-10 miligram per hari.

Selain itu, untuk pembentukan sel darah merahnya, anak-anak membutuhkan asupan B12. Asupan B12 untuk anak berusia 1-9 tahun yang dianjurkan sebanyak 1,5 hingga 2 mikrogram perhari.

2. Memberikan makanan yang bergizi

Berbagai pilihan makanan bergizi untuk menambah sel darah seperti daging sapi, daging ayam, ikan, bayam, kacang-kacangan, dan telur.

Selain itu, kita diperbolehkan untuk memberikan si kecil makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon, stroberi, paprika dan tomat.

3. Melakukan transfusi darah

Jika anemia pada anak cukup parah, misalnya leukemia, thalasemia, hingga pendarahan hebat, si kecil akan membutuhkan penanganan berupa transfusi darah. Transfusi ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sel darah merah pada anak.

Nah, bila si kecil mengalami gejala-gejala seperti di atas, orang tua bisa melakukan konsultasi ke dokter guna mengetahui penanganan yang tepat. [rif]