Kiai menuntut merdeka maka terjadilah perang di Singaparna
perang pecah di Singaparna seratus pejuang gugur di medan laga
disiksa atau dibantai di penjara sepuluh lainnya kehilangan ingatan
dan penglihatan 900 warga lainnya ditangkap semena-mena bersama
22 santri Kiai ditangkap dibawa ke Jakarta untuk diadili
tetapi jejaknya tak terlacak hingga hari ini
hingga kini tak terlajak jejaknya orang-orang sarungan
tetap melakukan perlawanan
penguasa Bone Andi Mappanyukki menggalang raja-raja untuk bergabung ke NKRI
hingga tahtanya dirampas oleh Belanda dibuang ke Rantepao sekeluarga
Kiai Samun Bupati Serang bergerilya ke gunung karang
Komandan Brigade 1 Tirtayasa menentang agresi militer Belanda
gugur sebagai Brigjen Anumerta
Raja Luwu Andi menggalang perlawanan ke Ternate diasingkan
Orang-orang sarungan
Orang-orang sarungan
dari Barus Bangsawan Arifin Pohan memimpin Laskar Hizbullah
di Jawa Timur dan Jawa Tengah Kiai Masykur memimpin barisan
kiai Kiai As’ad memimpin laskar santri
orang-orang sarungan terus mengabdi tak pernah henti
orang-orang sarungan terus mengabdi tank pernah henti
walau Orde Lama memungkiri
Orde Baru mengebiri
Orde Reformasi mencundangi
orang-orang sarungan terus mendekap kesetiaan
orang-orang sarungan terus mendekap kesetiaan
walau di dalam kehidupan
walau di dalam kehidupan
kadang jadi rujukan kadang jadi cadangan
di parlemen kadang jadi suplemen
kadang juga komplemen
di kabinet digelar indah sebagai karpet
kadang difungsikan sebagai serbet
Orang-orang sarungan
Orang-orang sarungan terus mengabdi tanpa henti
di Cipasung kiainya dipasung
di istana presidennya dilengser paksa
orang-orang sarungan terus mendekap kesetiaan
orang-orang sarungan terus mengabdi tiada henti
para santri mengaji toleransi mendaras moderasi
orang-orang sarungan mengaji toleransi
mendaras moderasi menjaga rumah ibadah aneka agama
bahkan rela merdeka sebagai tumbal teroris radikal
Orang-orang sarungan berkhidmat kepada bintang sembilan
berpegang kepada Asmaul Husna bangkit dari Nusantara membangun peradaban dunia
Selamat Hari Sarung Nasional, sambil menikmati puisi karya Sosiawan Leak “Orang-orang Sarungan.”