Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Hati-hati! Penderita Hipertensi dan Diabates Berpotensi Gagal Ginjal

Redaksi
×

Hati-hati! Penderita Hipertensi dan Diabates Berpotensi Gagal Ginjal

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Gagal ginjal seringkali disebut the silent killer. Sebab, hampir semua pasien tidak mengeluhkan gejala apapun di awal stadium. Deteksi dini sangat dianjurkan, khususnya bagi mereka yang menderita hipertensi dan diabates.

Ginjal merupakan salah satu organ penting pada manusia. Letaknya di sebelah kanan dan kiri pinggang belakang. Tak heran jika orang awam menyebutnya sebagai ‘anak pinggang’.

Organ ini memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyaring (filter). Dari membersihkan kotoran dalam darah, toksin, sisa metabolisme makanan dan obat-obatan, hingga meregulasi cairan dalam badan.

Tiap harinya ginjal mengatur 200 liter air dalam tubuh dan dua liternya dibuang dalam bentuk air seni.

Bahkan menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Mayapada Hospital Tangerang (MHTG) dr. Ratna Soewardi, Sp.PD-KGH, ginjal lebih besar perananya dalam mengatur tekanan darah dibandingkan jantung.

“Darah dipengaruhi hormon-hormon yang dibentuk ginjal. Kemudian ginjal juga penting peranannya dalam produksi sel darah merah,” papar dr. Ratna dalam acara Instagram Live Mayapada Hospital, Rabu (10/3/2021).

Ginjal juga mengatur metabolisme elektrolit misalnya garam, kalsium dan kalium dalam tubuh. Alasan inilah yang memunculkan larangan konsumsi garam berlebih karena bisa menggangu kerja ginjal sehingga memicu hipertensi.

Selain karena makanan asin, penyebab ginjal bermasalah lainnya adalah penyakit komplikasi seperti diabates melitus, hipertensi, autoimun, dan batu ginjal.

Oleh karena itu, dr. Ratna menyarankan bagi penderita penyakit-penyakit tersebut dan memiliki keluarga dengan riwayat gagal ginjal untuk melakukan pemeriksaan secara berkala.

Screening secara berkala, jangan menunggu bergejala,” tegas konsultan ginjal – hipertensi MHTG ini.

Mengutip halodoc, penderita diabetes memiliki kadar gula tinggi dalam darah sehingga membuat ginjal bekerja ekstra untuk membuang kelebihan gula menjadi urine.

Sementara pada penderita hipertensi, tekanan darah yang tinggi menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah dan mengeras. Arteri yang rusak ini tidak mampu memberikan cukup darah ke jaringan ginjal.

Untuk itu, bagi Anda penderita hipertensi dan diabates waspadalah terkena gagal ginjal. Cobalah mengikuti saran dr. Ratna untuk melakukan screening ginjal mulai sekarang.

Ciri-ciri Gagal Ginjal dan Pencegahannya

Gagal ginjal ada dua tipe yaitu akut dan kronis. Pada gagal ginjal kronis terdiri dari lima stadium. Pada stadium awal hingga empat, seringkali pasien tidak mengeluhkan apapun.

Tapi pada stadium lanjut, biasanya pasien akan mengeluhkan kencing berbusa, mata sembab, kaki bengkak, tensi meninggi (hipertensi), lemas, gampak capek, tidak nafsu makan, mual, muntah, susah tidur, dan sesak.

“Jika sudah bergejala, artinya fungsi ginjal sudah jelek dan sudah terlambat,” kata dr. Ratna.

Sehingga ia menekankan deteksi dini. Jika gangguan ginjal sudah diketahui pada stadium awal masih bisa diobati. Anda tak perlu melakukan cuci darah atau mengganti ginjal (transplantasi).

Selain deteksi dini, tentunya menerapkan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan sehat, minum air mineral sesuai anjuran, istirahat cukup, dan olahraga yang teratur.

Hindari juga konsumsi obat-obatan yang dijual bebas di pasaran. “Minum obat yang dijual bebas dalam jangka panjang dan terus menerus itu tidak aman terhadap ginjal,” ucapnya. []