Jadi, konteks ‘kemenangan’ pasca Ramadhan adalah perubahan perilaku, baik secara individu maupun sosial. Nah, dalam konteks perubahan sosial, tentu orang-orang yang memikul tanggungjawab organisasi seperti pemerintahan negara harus bisa mengambil tolak ukur dalam melakukan upaya perubahan secara massif.
Karena mereka adalah perwakilan dari komunitas-komunitas kecil. Dan mereka tentu (mayoritas) adalah orang-orang yang setiap tahun berpuasa. Setiap Ramadhan menjalankan ritual ibadah. Namun, apakah mereka benar-benar telah meraih ‘kemenangan’? [Luk]