Penyakit gagal ginjal misterius ini rata-rata menyerang anak balita.
BARISAN.CO – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) laporkan adanya 131 kasus anak yang alami gagal ginjal akut misterius. Belum ditemukan sebab pasti atas kasus itu.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, Eka Laksmi Hidayati, menyebut perlunya orangtua meningkatkan kewaspadaan, terutama pada anak yang menunjukkan gejala penyakit misterius.
Eka merinci, awalnya anak-anak ini menunjukkan gejala sakit biasa seperti batuk, pilek, diare, muntah, dan demam. Namun, gejala misterius terjadi dalam 3-5 hari setelahnya, yakni penurunan jumlah urine atau air seni.
“Sampai 10 Oktober sudah ada 14 IDAI cabang yang melaporkan kasus seperti ini yang tipikalnya adalah AKI (acute kidney injury/gagal ginjal misterius, red), tanpa ada penyebabnya yang jelas,” kata Eka dalam webinar yang digelar Selasa (11/10/2022) kemarin.
Eka melanjutkan, bahkan ada pasien yang tidak bisa buang air kecil (BAK) atau betul-betul tidak ada air seninya.
Jika ada penurunan jumlah BAK pada anak, Eka menyarankan agar orangtua sigap memeriksakannya ke rumah sakit.
Data IDAI yang dirangkum pada periode Januari-September 2022 menunjukan, ratusan kasus itu tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Di Jakarta, IDAI menemukan kasus gagal ginjal misterius dialami oleh anak di bawah lima tahun (balita) dan belum ada yang di atas delapan tahun.
“Ini datanya di Jakarta. Kalau sebaran di Indonesia kurang lebih sama di bawah lima tahun. Ada juga mereka di luar Jakarta yang sampai belasan tahun, di Jakarta kami belum dapatkan yang di atas delapan tahun,” ujar dia.
Dari pertemuan dan diskusi yang dilakukan, Eka menerima laporan bahwa angka kematian kasus ini tergolong tinggi.
Eka mengatakan IDAI masih terus menelisik soal apa penyebab naiknya penyakit gagal ginjal misterius ini. “Kita masih belum bisa mendapatkan apa penyebabnya,” ungkap Eka. [dmr]