Indonesia Berpeluang Ekspor Batu Bara ke Eropa
Pengusaha batu bara Indonesia berpeluang melakukan perdagangan batu bara dengan Italia atau negara Eropa lainnya. Apalagi Indonesia tercatat sebagai negara keempat di dunia sebagai pengekspor batu bara.
Dengan begitu, secara tidak langsung akan menghidupkan pula bisnis pengangkutan kapal batu bara. Selain itu juga membuka peluang bagi pekerja kapal atau pelaut Indonesia mengoperasikan kapal-kapalnya.
Namun demikian, Marcellus mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi pemilik kapal serta biro-biro penempatan tenaga kerja pelaut, ketika kapal melewati area war risk zone (WRZ).
“Bagi pelaut yang bekerja di atas kapal yang melayani rute yang sedang berkonflik, maka mereka berhak atas asuransi WRZ bagi kapal dan ABK-nya. Selain itu juga harus ada WRZ allowance bagi pelaut yang melintasi wilayah konflik tersebut,” katanya.
“Penting juga bagi kita semua untuk memahami bahwa terdapat potensi kapal yang sedang berlayar ditangkap oleh otoritas dari salah satu pihak yang sedang bertikai jika berlayar dengan kapal berbendera dari salah satu negara yang bertikai tersebut. Dan jika tertangkap, maka terdapat kemungkinan menjadi tahanan perang. Ingat kasus yang terjadi terhadap kapal Rwabee yang sedang berlayar ditangkap pemberontak Houthi. Sehingga ABK kapal tersebut dijadikan tahanan perang,” pungkasnya.
Harga Komoditas Energi Melonjak Naik
Sebagai informasi, imbas dari konflik Rusia – Ukraini ini, melansir data dari kontan.co.id, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April pada hari Kamis (3/3/2022) menyentuh level US$ 113,37 per barrel.
Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Bahkan, jika dihitung secara year to date (ytd), harga minyak WTI telah berhasil menguat hingga 51,67%.
Komoditas energi lainnya, yakni gas alam, juga tercatat mengalami kenaikan harga yang signifikan. Harga gas alam kontrak pengiriman April terpantau berada di level US$ 4,88 per mmbtu. Padahal, pada akhir tahun 2021, harga gas alam masih berada di US$ 3,51 per mmbtu. Artinya, secara ytd, harga gas alam telah menguat 39,03%.
Namun, yang paling mengejutkan adalah kenaikan harga komoditas energi lainnya, yakni batubara. Harga batubara di ICE Newcastle saat ini terpantau berada di level US$ 446 per ton alias level tertinggi sepanjang masa. Jika dihitung secara ytd, penguatan harga si batu hitam ini telah mencapai 233,83%. [rif]