Padahal, rata-rata IEK selama tiga tahun terakhir berada di angka 134,26, dan sebelum pandemi pernah menyentuh kisaran 140.
IEK dihitung dari prakiraan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kondisi kegiatan usaha ke depan. Penurunan dalam IEK terutama disebabkan oleh menurunnya indeks prakiraan lapangan kerja, yang saat ini hanya berada di angka 123,5 terendah sejak Oktober 2021.
“Secara umum, masyarakat Indonesia biasanya punya optimisme tinggi terhadap masa depan ekonomi. Tapi sekarang, bahkan harapan itu mulai surut,” kata Awalil Rizky.
Ia menambahkan, meskipun angka-angka utama masih menunjukkan zona optimis, arah pergerakan datanya perlu diwaspadai.
“Kita tidak bisa hanya melihat angka utamanya. Ketika ekspektasi masyarakat terhadap pekerjaan dan penghasilan melemah, maka artinya kekhawatiran akan masa depan ekonomi makin nyata,” tutupnya. []