Scroll untuk baca artikel
Terkini

Indonesia Resilience Gelar Workshop Jamu Clinic

Redaksi
×

Indonesia Resilience Gelar Workshop Jamu Clinic

Sebarkan artikel ini

Program ini merupakan salah satu cara untuk membangun masyarakat tangguh dengan menciptakan fasilitas kesehatan komunitas dan infrastruktur bisnis berkelanjutan.

BARISAN.CO – Indonesia Resilience (IRES) menyelenggarakan Workshop Jamu Clinic yang kedua dari rangkaian program Jamu Clinic di Mushola At-Tawadhu’, di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2022).

Direktur Eksekutif IRES, Hari Akbar mengatakan program ini merupakan salah satu cara untuk membangun masyarakat tangguh dengan menciptakan fasilitas kesehatan komunitas dan infrastruktur bisnis berkelanjutan.

“Fokus utama pada workshop kali ini yakni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Petamburan akan pentingnya menjalin kerjasama yang baik dan mengajarkan masyarakat cara untuk mempertahankan kerjasama yang sudah terjalin,” imbuhnya.

Hari Akbar berharap ibu-ibu mempelajari dulu sebelum melakukan aktivitas bisnisnya.

“Jadi saya yakin ibu-ibu semangat belajar karena pagi ini anak mudanya belum dateng tapi ibu-ibunya sudah pada dateng, ini kan berarti semangat ibu-ibu lebih tinggi,” tutur Hari.

Kegiatan Workshop Jamu Clinic diikuti puluhan peserta yang terdiri dari masyarakat Kelurahan Petamburan. Jamu Clinic merupakan program kolaborasi antara IRES dan Singapore University of Technology and Design (SUTD) serta didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Temasek Foundation.

Di Indonesia, jamu tidak selalu dipandang sebagai obat, melainkan pencegahan penyakit, meringankan gejala dan membantu pemulihan tubuh.

Program ini merupakan salah satu cara untuk membangun masyarakat tangguh dengan menciptakan fasilitas kesehatan komunitas dan infrastruktur bisnis berkelanjutan.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina Dr. Ica Wulansari, pelatihan dibagi ke beberapa kelompok. Pelatihan ini pun berjalan dengan lancar berkat tingginya antusias ibu-ibu warga Kelurahan Petamburan.

“Dalam menjalankan bisnis, kita tidak bisa menghindari yang namanya konflik nih ibu-ibu, iya berantem. Nah itu karena kita punya keinginan masing-masing ya ibu-ibu, kadang kala pemikiran kita juga beda, hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman, kadang juga dateng dari omongan, maksud hati tidak ingin menyakiti, tapi ada yang tersakiti,” kata Ica.

Dalam pelatihan ini, harapannya, masyarakat Petamburan dapat mengerti pentingnya kerjasama dalam sebuah tim, bagaimana melakukan manajemen tim, faktor-faktor keberhasilan kerjasama, dan cara untuk mempertahankan kerjasama tersebut.

Ica juga menambahkan, “Cara mengurangi konflik, bisa kita lakukan dengan yang namanya pendekatan. Nah seperti yang disebutkan oleh ibu-ibu tadi, bisa dengan arisan, olahraga bareng, senam, atau bisa dengan berkunjung ke tetangga ya bu. Yang seperti ini dapat meningkatkan keakraban,”.

Peserta diberikan pembahasan mengenai tim dan organisasi, seperti tipe-tipe tim, pentingnya bekerjasama, faktor-faktor terjalinnya kerjasama yang efektif, kohesi grup, faktor-faktor kegagalan tim dan berkomunikasi dalam bisnis serta Communication channels, dan bentuk-bentuk komunikasi.