Scroll untuk baca artikel
Terkini

Indonesia Tengah Menuju Endemi Tapi Ilmuwan Temukan Varian Deltacron, Bahayakah?

Redaksi
×

Indonesia Tengah Menuju Endemi Tapi Ilmuwan Temukan Varian Deltacron, Bahayakah?

Sebarkan artikel ini

Deltacron merupakan perpaduan antara varian Delta dan Omicron yang telah ditemukan di Eropa serta Amerika Serikat.

BARISAN.CO – Di saat Indonesia sedang bersiap menuju endemi, muncul varian Covid-19 Deltacron. Menurut hasil penelitian ilmuwan, Deltacron merupakan perpaduan antara varian Delta dan Omicron.

Seperti yang kita tahu, kedua varian tersebut telah mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara.

Dalam jurnal medRxiv, para ilmuwan mengatakan jika “tulang punggung” varian Deltacron berasal dari Delta, sementara protein lonjakannya, yang memungkinkan virus memasuki sel inang, berasal dari Omicron.

Varian gabungan tersebut disebut rekombinasi atau proses ketika dua varian virus menginfeksi pasien secara bersamaan, bertukar materi genetik untuk menciptakan keturunan baru.

“Kami telah mengetahui bahwa peristiwa rekombinan dapat terjadi, pada manusia atau hewan, dengan berbagai varian #SARSCoV2 yang beredar. Perlu menunggu eksperimen untuk mengetahui sifat – sifat virus ini,” tulis kepala ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Soumya Swaminathan dalam Twitter pribadinya @doctorsoumya, Rabu (9/3).

Saat ini Deltacron telah menyebar di kawasan Eropa seperti Prancis, Belanda, dan Denmark. Mutasi baru ini juga ditemukan di Amerika Serikat, dengan kasus dua orang terinfeksi.

Meski begitu, para ilmuwan berharap kemunculan Deltacron tidak membuat masyarakat panik. Sebab hingga saat ini belum ditemukan bukti – bukti jika varian ini bisa berkembang biak secara cepat.

“Karena hanya ada sedikit kasus yang dikonfirmasi, terlalu dini untuk mengetahui apakah infeksi Deltacron akan sangat menular atau menyebabkan penyakit parah,” kara peneliti dari IHU Mediterranee Infection di Merseille, Prancis, Philippe Colson.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara soal penemuan varian baru ini. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M. Epid mengatakan varian Deltacron yang ditemukan WHO belum terdeteksi di Indonesia.

“Dari data yang ada saat ini belum dilaporkan,” ujarnya. Artinya, sampai saat ini tidak ada laporan terkait kasus varian terbaru ini. Ia kemudian menambahkan jika varian – varian Covid-19 memungkinkan terus bermunculan. Oleh karena itu, situasi tersebut akan menjadi kewaspadaan bagi Indonesia. Capaian vaksinasi baik itu vaksin primer lengkap maupun booster juga sangatlah penting. [ysn]