Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Indonesia Turun Kelas, Masih Sulit Untuk Naik Kembali

Redaksi
×

Indonesia Turun Kelas, Masih Sulit Untuk Naik Kembali

Sebarkan artikel ini

GNI Indonesia berdasar metode atlas pada tahun 2019 sebesar US$1.097 miliar, atau sedikit lebih tinggi dibanding GNI nominal yang sebesar US$1.085 miliar. GNI Indonesia per kapita berdasar metode atlas mencapai US$4.050.

Atas dasar data itu Indonesia naik peringkat menjadi negara berpendapatan menengah atas pada tahun 2019. Klasifikasi Bank Dunia untuk kelompok itu adalah memiliki GNI per kapita metode atlas antara US$4.046 sampai dengan US$12.535. Perlu diketahui, klasifikasi ini biasanya berubah tiap tahun, dengan kecenderung sedikit naik batasnya.

Pada tahun 2020, GNI nominal Indonesia sebesar US$1.030 miliar dan GNI metode atlas sebesar US$1.060 miliar. GNI per kapita berdasar metode atlas sebesar US$3.870 oleh Bank Dunia.

Sedangkan ukuran untuk negara berpendapatan menengah atas sedikit berubah menjadi antara US$4.096 sampai dengan US$12.695.

Dengan demikian, turun kelasnya Indonesia terutama memang disebabkan penurunan GNI per kapita, dari US$4.050 (2019) menjadi US$3.870 (2020). Namun ada pula faktor kenaikan batas kelas, dari US$4.046 (2019) menjadi US$4.096 (2020).

Harus diakui bahwa penurunan GDP dan GNI Indonesia terutama karena dampak pandemi covid-19. Sebagian besar negara lainnya pun mengalami penurunan. Berdasar GNI per kapita metode Atlas, ada enam negara lain selain Indonesia yang turun kelas. Yaitu: Belize, Iran, Samoa, Mauritius, Panama, dan Romania.

Namun ada juga negara yang mengalami kenaikan dalam hal GNI per kapita metode atlas pada tahun 2020 dibanding tahun 2019. Diantaranya adalah China dan Vietnam. Bahkan, tiga negara naik kelas, yaitu: Haiti, Moldova, dan Tajikistan.

Sebagai tambahan informasi GNI per kapita metode atlas Indonesia masih berada di bawah rata-rata dunia yang sebesar US$11.570 pada tahun 2019. Peringkatnya pun masih di bawah puluhan negara lain. Bank Dunia belum memublikasi data tahun 2020.

Tantangan tampak cukup berat bagi Indonesia untuk naik kelas kembali satu atau dua tahun ke depan. Dibutuhkan kenaikan GNI per kapita yang cukup signifikan. Berarti pula butuh pertumbuhan ekonomi (PDB harga konstan) yang meningkat. Dan perlu diingat batasnya pun akan berubah, yang dari pengalaman sebelumnya cenderung naik. [rif]