perempuan dalam kurung spasi memikat basah malam koma
adalah sebuah tandatanya tidak ada yang memberi spasi tidak ada yang memberi spasi masuklah dalam tubuh enter
masuklah lewat jantung hatiku enter
Lebih tragis, dikabarkan dalam rencana buku politik identitas 100 penyair, nama penyair obskur Yusrizal mengalami penolakan. Akan tetapi, sejumlah ekornya justru dimasukkan dalam gerombolan 100 yang kandas sebab menuai banyak kritik atau protes. Satu kegilaan yang nyaris berlangsung dalam sejarah sastra Indonesia, dan itu ditragik-komikkan Martin dalam buku puisinya: Terdepan, Terluar, Tertinggal — Antologi Puisi Obskur Indonesia 1945-2045.
DALAM TULISAN saya terdahulu tentang buku 3T Martin Suryajaya, saya menyinggung mengenai kecenderungan penyair Semarang yang disodorkan Martin dalam puisi penyair obskur Lindu Aji. Kecenderungan puisi yang bebas menggunakan kata-kata, sebab baginya bahasa itu merdeka, dan lebih dari itu ia menulis puisi berdasar peristiwa. Ada pun penyair yang sejak awal tulisan ini mau saya kedepankan, mempunyai kekhasan sama sebagai penyair Semarang non 3T, seperti yang tampak dalam puisi ini: