Apa yang bisa dilakukan dalam keadaan ini, utamanya dilingkungan pendidikan?
Kata kunci dari era disrupsi adalah inovasi. Substansinya terletak pada ‘spirit kreativitas’ dan semangat menemukan. Sepanjang elan kreativitas tumbuh dan berkembang di masyarakat, dinamika penemuan disemua era akan memberi efek manfaat. Di tangan tangan ‘kreator’ segala sumber daya yang ada menjadi berdaya guna bagi lingkungannya.
Pada posisi ini pendidikan bisa menjadi solusi dan ‘jalan tengah’. Lembaga pendidikan yang tersebar mulai pelosok dan pedalaman hingga pusat perkotaan bisa menjadi tempat penting bagi lahirnya para kreator di masyarakat.
Satu-satunya cara adalah menumbuhkan elan kreatif. Semangat ingin tahu, geliat menemukan dan mencipta harus menjadi nafas dunia pendidikan. Kurikulum pendidikan dan model pembelajaran perlu mengantarkan pada kultur kreatif siswa disemua tingkat. Hanya dengan cara itu pendidikan relevan dengan kehidupan masyarakat. Lebih dari itu kehadiran pendidikan manjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat.
Kebijakan pendidikan menyesuaikan perubahan zaman dengan melengkapi berbagai kecanggihan teknologi dalam pembelajaran harus ditempatkan untuk menjawab sebagian kondisi masyarakat. Untuk sebagian masyarakat lain kecanggihan teknologi tidak menjawab masalah apapun. Cakrawala pandang pemegang kebijakan harus luas dan bijak. Cermat melihat dunia luar, tapi juga cermat melihat ke dalam, kepada masyarakatnya sendiri. Dinamika inilah yang masih menjadi perkerjaan rumah pendidikan. [rif]