Download kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah Pdf karya KH Hasyim Asy’ari
BARISAN.CO – Kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah adalah karya KH Hasyim Asy’ari. Ia adalah tokoh pendiri Nahdlatul Ulama. Pada mukadimah kitab tersebut ada kata-kata menarik, adapun teks tersebut yakni:
Selanjutnya, dalam kitab ini saya muatkan sedikit hadits-hadits tentang kematian, tanda-tanda kiamat, dan sedikit penjelasan tentang sunah dan bid’ah, dan beberapa hadits-haditsnya, supaya bisa menjadi nasehat.
Dan kepada Allah aku tengadahkan tanganku agar diberikan kemanfaatan atas kitab ini untuk diriku dan orang-orang yang sepadan denganku dari kaum awam.
Dan semoga Allah menjadikan ilmuku ikhlas karena-Nya. Dan sesungguhnya Dia-lah yang maha pemurah, pengasih dan penyayang.
Dan kitab ini adalah wahana untuk memulai atas maksud tersebut di atas dengan pertolongan Allah s.w.t. Raja yang selalu disembah.
Berikut ini salah satu bab yang membahas tentang Ahlussunnah wal Jamaah dalam kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah karya KH Hasyim Asy’ari. yang termuat dalam pasal VIII
PASAL VIII
- Terpecahnya Umat Islam Menjadi Tujuh Puluh Tiga Golongan
- Menjelaskan Teologi Kelompok Sesat.
- Golongan yang Selamat Yaitu Ahlussunah wal Jama’ah
Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah sebagai berikut :
افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفَرَّقَتْ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً
Artinya : “Kaum yahudi akan terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan, dan kaum nashrani akan terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan.” Para sahabat bertanya, “siapakah mereka itu ya Rasulullah ?, Rasul menjawab, “mereka itu adalah orang-orang yang menganut ajaranku dan ajaran para sahabatku.”
Berkata Syihab al-Khafaji dalam kitab “Nasim al-Riyadh”, bahwa golongan yang selamat adalah Ahlussunah wal Jama’ah.
Dalam kitab “Hasyiah Syanwani ‘ala Mukhtashar Abi Jamrah”, dijelaskan bahwa : Ahlussunah wal Jama’ah adalah kelompok al Asy’ari dan para Imam Ulama’, karena Allah telah menjadikan mereka sebagai hujjah atas makhluknya.
Dan orang-orang awam berpegang kepadanya. Mereka inilah yang dimaksud dalam hadits “ umatku tidak akan berkumpul dalam kesesatan.”
Berkata Imam Abu Manshur bin Thahir al-Tamimi dalam menjelaskan hadis ini, bahwa “Rasulullah dalam keterangan haditsnya tidak bermaksud menerangkan kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam hal fiqh, tetapi yang beliau maksudkan adalah mencela terhadap orang-orang yang menyalahi kebenaran dalam hal teologi, tentang taqdir baik dan buruk, syarat kenabian dan kerasulan, dan tentang mempercayai para sahabat, dan sebagainya.”
Karena orang yang berbeda pendapat dalam hal teologi ini telah mengkafirkan antara satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu hadits tersebut di atas harus dipahami sebagai perbedaan pendapat dalam pendapat Ilmu Tauhid.
Pada akhir masa sahabat telah terjadi perbedaan teologi yang dipelopori oleh Ma’bad al-Juhani dan para pengikutnya. Tetapi para sahabat, seperti Abdullah bin Umar, Jabir, dan Anas menghindari hal tersebut.
Kemudian setelah kejadian tersebut, muncullah perbedaan teologi sedikit demi sedikit, hingga sempurnalah jumlah golongan umat islam tujuh puluh dua golongan.
Dan yang ketujuh puluh tiga adalah golongan Ahlussunah wal Jama’ah, yaitu kelompok yang selamat.
Jika ditanyakan, “apakah ketujuh puluh dua golongan tersebut dapat diketahui ?, maka jawabnya adalah : bahwa kita dapat mengetahui cikal bakal perpecahan tersebut, masing-masing kelompok masih terbagi ke dalam beberapa sekte, sekalipun kita tidak mengetahui secara rinci nama nama sekte tersebut.