Lagi-lagi, Buffon tak hanya menunjukkan kelasnya sebagai kiper termahal disana. Tapi, di mata Juventini-fans Juventus, ia telah menjelma menjadi legenda. Pasalnya, ia tak hanya mengantarkan Juventus ke berbagai gelar juara, tapi ketika Juventus harus menjalani hukuman sehingga bermain di Serie B, ia tetap setia menjaga gawangnya di Turin.
Selama 17 tahun Buffon berseragam Juventus, dan mencatatkan 509 caps bermain. Di musim 2018-2019, ia hijrah ke Paris Saint-Germain. Tak lama disana, hanya semusim, ia kembali lagi ke markas Si Nyonya Tua.
Juventus membutuhkannya, dan ia tidak bisa menolak permintaan itu. Baginya, Juventus adalah keluarga. “Saya tidak akan pernah berucap tidak kepada keluarga, dan saya senang bisa pulang ke rumah,” katanya, dikutip dari The Flanker.
Bahkan, saat berseragam Juventus lagi, Buffon sudah tak mengenakan nomor punggung kebesarannya, nomor 1. “Sudah semestinya sang kiper utama, Szczesny, memakai nomor punggung 1,” sebutnya, dilansir dari Football Italia. Tentu, keteladanan itu membuatnya pantas menyandang titel legenda.
Dua musim disana, Buffon belum juga mengakhiri perjalanannya sebagai seorang kiper. Ia kembali ke klub pertama yang melambungkan namanya, Parma. Bisa jadi, ia akan pensiun disana, sekaligus menyempurnakan perjalanannya, Parma menjadi cinta pertama dan terakhirnya. [rif]