Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Jam Kerja Lebih Pendek, Karyawan Lebih Bahagia

Redaksi
×

Jam Kerja Lebih Pendek, Karyawan Lebih Bahagia

Sebarkan artikel ini

Uji coba empat hari kerja dalam seminggu di Inggris terbukti membuat karyawan lebih baik dan pendapatan perusahaan ikut naik.

BARISAN.CO – Enam puluh satu perusahaan di Inggris melakukan uji coba empat hari kerja dalam seminggu sejak Juni-Desember 2022. Uji coba yang dianggap terbesar di dunia ini menemukan, bekerja dengan jam kerja yang lebih pendek membuat karyawannya lebih bahagia.

Mayoritas karyawan tidak terlalu stress dan keseimbangan kehidupan kerjanya juga menjadi lebih baik.

Sementara, perusahaan melaporkan, pendapatannya tetap sama selama periode ujii coba, bahkan tumbuh dibandingkan enam bulan sebelum uji coba, menurut temuan yang dirilis baru-baru ini.

“Kami merasa sangat terdorong dengan hasilnya, yang menunjukkan banyak cara perusahaan mengubah empat hari seminggu dari mimpi menjadi kebijakan realistis, dengan beragam manfaat,” kata David Frayne, rekan peneliti di University of Cambridge, yang membantu memimpin penelitian itu.

David melakukan wawancara dengan karyawan uji coba.

“Kami pikir ada banyak hal di sini yang seharusnya memotivasi perusahaan dan industri lain untuk mencobanya,” jelas David.

Tim universitas bekerja sama dengan peneliti dari Boston College, Autonomy, sebuah organisasi penelitian yang berfokus pada pekerjaan masa depan, dan komunitas nirlaba 4 Day Week Global. Mereka melihat bagaimana perusahaan dari industri yang mencakup pemasaran, keuangan, hingga organisasi dari 2.900 pekerjanya akan merespons pengurangan jam kerja dengan gaji tetap sama.

Hasilnya ialah karyawan melaporkan manfaat dengan 71% lebih sedikit kelelahan, 39% lebih sedikit stress, dan 48% lebih puas dengan pekerjaannya ketimbang sebelum uji coba.

Uji coba itu juga mengungkapkan, 60% pekerja merasa lebih mudah menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawab di rumah. Sedangkan, 73% kepuasan dalam hidup pekerja mengalami peningkatan. Kelelahan turun, orang tidur lebih banyak, dan kesehatan mental membaik, ungkap temuan itu.

Pendapatan 23 perusahaan tumbuh sebesar 1,4% selama uji coba. Sementara, 24 perusahaan lain melihat pendapatannya naik lebih dari 34% dari periode enam bulan sebelumnya.

Selain itu juga, mayoritas karyawan juga menyatakan, tidak ingin berhenti. Karyawan yang sakit juga turun 65% dari tahun 2021.

Melihat hasil positif, 92% perusahaan melaporkan, akan melanjutkan jam kerja empat hari dalam seminggu, dengan 30% menyebut, akan menjadi kebijakan permanen.

Charlotte Lockhart, salah satu pendiri dan direktur pelaksana 4 Day Week Global menyampaikan, uji coba itu sukses besar.

Memang ada industri yang tidak dapat menerapkan jam kerja lebih pendek, seperti perawat. Namun, para pekerja itu telah kebanyakan berhenti di Inggris Raya dalam beberapa bulan terakhir menuntut kondisi kerja lebih baik dan gaji yang sejalan dengan tingginya biaya hidup.

Dilansir dari 4 Day Week, selain Inggris, beberapa negara lainnya juga turut ikut coba kerja 4 hari seminggu, antara lain Islandia, Irlandia, Kanada, dan Afrika Selatan.

Sedangkan, Belanda tidak secara resmi menerapkan beekrja 4 hari seminggu. Namun, masyarakat di Belanda memiliki hak untuk bekerja paruh waktu dalam pekerjaannya, kecuali ada alsan bisnis yang substansial, yang membenarkan mereka tidak bisa melakukannya. Sehingga, pekerja di Belanda memiliki rata-rata jam kerja terpendek di dunia, yakni 29 jam per minggu.

Jadi, kapan ya kira-kira Indonesia bisa menerapkan 4 hari kerja seminggu?